29.5 C
Mataram
Minggu, 19 Mei 2024
BerandaBerita UtamaAntisipasi Abrasi Susulan, Pemda Mulai Pasang Bronjong di Lingkungan Mapak Indah

Antisipasi Abrasi Susulan, Pemda Mulai Pasang Bronjong di Lingkungan Mapak Indah

Mataram (Inside Lombok) – Abrasi yang terjadi setiap tahun memperparah kondisi pemukiman warga yang ada di pesisir Kota Mataram. Tempat tinggal warga semakin dekat dengan bibir pantai.

Abrasi yang terjadi Kamis (22/12) pekan lalu pun tercatat merusak sejumlah rumah warga di Lingkungan Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela. Pada Jumat (30/12) pagi, masyarakat bersama pemerintah bergotong royong untuk pemasangan bronjong serta karung berisi pasir di lokasi tersebut.

Pemasangan tersebut untuk pemecah gelombang dan sebagai langkah antisipasi abrasi susulan. Karena diprediksikan, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga akhir tahun 2022 ini.

Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan pemasangan bronjong dan karung berisi pasir ini dinilai cukup efektif untuk mengantisipasi abrasi. Karena sejumlah rumah warga yang sangat dekat dengan laut rusak parah akibat dihantam gelombang.

- Advertisement -

“Ini sangat efektif dari bahannya dan teknis pemasangannya, itu bisa mencegah gelombang pasang yang bisa masuk ke lingkungan warga,” ujarnya. Untuk mempercepat pemasangan, pemerintah akan melibatkan aparat TNI/Polri. Pemasangan ini bersifat semi permanen sebelum warga korban abrasi direlokasi.

Sementara itu Camat Sekarbela, Cahya Samudra mengatakan pemasangan bronjong di Lingkungan Mapak Indah merupakan kerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi NTB. “Ini bantuan kawat ini bantuan dari BWS. Kami dari BPBD, camat lurah berkoordinasi dengan BWS,” katanya.

Ia mengatakan, pemasangan bronjong tidak bisa langsung selesai dikerjakan. Namun, hal ini merupakan langkah awal sebagai antisipasi abrasi susulan yang bisa terjadi kapan saja dan menghantam kembali rumah warga. “Ini tahap awal, dan nanti pasti akan permanen sepanjang pantai Sekarbela ini rencananya sampai pantai gading,” katanya.

Sementara untuk karung yang berisi pasir, sambung Cahya, merupakan pemberian dari BWS. Karung yang digunakan disebut lebih tahan lama. “Karung ini dari BWS dan memang khusus. Ukurannya sangat besar 1×1 meter dan tebal. Bisa menyerap air jadi tidak gampang tergerus,” tegasnya.

Jumlah karung yang disiapkan untuk antisipasi abrasi pantai ini yaitu sebanyak 10 ribu lembar karung. Nantinya akan dipasang di wilayah-wilayah yang rawan terhadap abrasi pantai di Kota Mataram. “Ini kita kerjasama juga dengan masyarakat. Itu nanti akan dipasang di beberapa titik,” kata Cahya.

Di Kecamatan Sekarbela, rumah warga yang rusak akibat abrasi tidak saja di Mapak Indah melainkan juga di Pantai Gading sebanyak lima unit rumah.

Di sisi lain, masyarakat korban abrasi juga meminta kepastian relokasi. Karena pasca gelombang laut menghantam tempat tinggalnya, warga setempat menumpang di rumah keluarga. Para korban tidak bisa tinggal terlalu lama di rumah keluarganya.

“Masyarakat sudah mulai bertanya-tanya. Untuk evakuasi ini tidak bisa tinggal berlama-lama di rumah keluarganya. Harus ada gerakan cepat dari Pemerintah Provinsi dan juga Pemerintah Kota,” harapnya.

Sebelumnya, korban abrasi di Lingkungan Mapak Indah, Nahri berharap bisa direlokasi dari tempat tinggalnya saat ini. Karena sebagian bangunan rumahnya rusak dihantam ombak.

Selain itu, dirinya tidak bisa membangun kembali karena keterbatasan biaya. “Kita mau pindah dari sini. Kalau misalnya kita ada rezeki kita bikin lagi dan ambruk lagi,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer