Lombok Timur (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) membuat pemetaan wilayah. Guna melakukan reaksi cepat bila terjadi bencana alam akibat adanya La Nina yang mengakibatkan curah hujan yang sangat tinggi.
Untuk diketahui, La Nina merupakan iklim global yang terjadi pada rentang waktu 2-7 tahun di Samudera Pasifik dan Atmosfer Langit. Akibat dari perubahan iklim tersebut curah hujan akan menjadi lebih tinggi dan rentan terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor dan angin puting beliung.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelamatan dan Evakuasi BPBD Lotim, Habib mengatakan, perubahan iklim cuaca yang disebut La Nina tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam. Untuk mengantisipasi bencana tersebut, pihaknya telah membuat wilayah guna melakukan reaksi cepat.
“Kita sudah buat pemetaan wilayah untuk gerak cepat menghadapi hal-hak yang tidak diinginkan,” ucapnya kepada Inside Lombok, Senin (19/10).
Habib menyebutkan, beberapa wilayah yang rawan terkena dampak El Nina terutama masyarakat yang berada di pinggiran pantai. Seperti Jerowaru, Sambelia dan Pringgabaya. Tak hanya di pinggir pantai, bencana yang di timbulkan juga rawan terjadi di wilayah Sikur dan Keruak.
“Guna melakukan gerak cepat, kita sudah siapkan pos pengaduan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Yaitu di Sambelia, Keruak, Pringgabaya, dan Terara,” jelasnya.
Dijelaskan Habib, riwayat terjadinya bencana alam pada masing-masing wilayah di Lotim memiliki karakteristik berbeda-beda. Seperti Jerowaro dan Keruak rentan terkena banjir bandang.
“Mudahan di masa La Nina ini tidak terlalu berdampak di Lotim,” katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama menjaga kebersihan saluran gorong-gorong, serta melakukan pemangkasan pohon yang terlalu rimbun agar tidak tumbang.