25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaBahan Bakar Solar di NTB Alami Kelangkaan

Bahan Bakar Solar di NTB Alami Kelangkaan

Mataram (Inside Lombok) – Bahan Bakar Minyak jenis solar di Kota Mataram dan sejumlah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat dalam tiga bulan terakhir mengalami kelangkaan.

Ketua DPD Gabungan Pengusaha Kontruksi Indonesia (Gapeksindo) NTB, Bambang Muntoyo mengaku sejumlah pengusaha jasa angkutan, penggilingan, pengusaha industri kecil menengah dan juga sebagian masyarakat nelayan mulai mengeluhkan kelangkaan solar di NTB itu. Pasalnya, usaha mereka menjadi terkendala. Operasional mesin yang membutuhkan BBM Solar tak bisa bekerja maksimal jika bahan bakar terbatas.

“Iya banyak yang mengeluh. Solar langka ini juga berdampak pada proses pembangunan fisik, karena banyak dump truk pengangkut material bangunan tidak bisa beroperasi karena bahan bakar limit,” kata Bambang Muntoyo di Mataram, Senin.

Ia mengatakan, langkanya solar terlihat dalam antrian panjang truk di sejumlah SPBU di Mataram dan Lombok umumnya. Pemandangan ini menjadi lazim dan cukup mengganggu masyarakat lain yang hendak mengisi BBM .

Bambang menegaskan, sejumlah pengusaha jasa angkutan dan sopir berencana menggelar unjukrasa besar-besaran jika kondisi ini tidak diperhatikan.

“Mereka akan gelar demo besar akibat solar langka,” jelasnya.

Bambang Muntoyo mengatakan, terkait kelangkaan ini pihaknya meminta PT Pertamina untuk segera mengatasi krisis solar di NTB tersebut.

Sementara itu, Direktur Lombok Global Institute (Logis) M Fihiruddin menekankan, kelangkaan solar bisa merugikan sektor usaha dalam jangka panjang. Hal ini juga bisa berpengaruh pada program industrialisasi yang tengah digaungkan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.

“Jangan sampai karena solar langka, akhirnya banyak usaha yang merugi. Ini juga bisa berpengaruh ke program industrialisasi. Bagaimana mau industri kalau soal BBM saja ruwet dan langka,” tegasnya.

Ia berharap Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB juga mengatensi masalah ini. Setidaknya sebagai mitra Pertamina, dinas terkait bisa meminta Pertamina bersikap dan bertindak cepat.

“Kelangkaan solar ini kan masalah lama, masak sampai sekarang tetap terjadi,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer