25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaBanjir Bandang di Batulayar: Empat Orang Terseret Arus Sungai, Satu Masih Hilang

Banjir Bandang di Batulayar: Empat Orang Terseret Arus Sungai, Satu Masih Hilang

Lombok Barat (Inside Lombok) – Empat orang warga Kecamatan Batulayar meninggal terseret air bah yang menghantam pemukimam mereka. Di antara korban termasuk bayi berusia enam bulan. Hingga saat ini satu orang masih dinyatakan hilang dan satu lainnya luka-luka.

“Yang terdampak itu Desa Batulayar Barat, Batulayar Induk, Lembahsari, Sandik dan Meninting. Yang paling terdampak parah itu di Batulayar Barat, Dusun Batulayar Utara,” kata Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara saat dikonfirmasi, Senin (06/12/2021) malam.

Sementara warga yang harus mengungsi di Dusun Batulayar Utara mencapai sekitar 50 KK, atau hampir 200 jiwa. Bahkan ada dua rumah yang dinyatakan hanyut terbawa arus dan enam diantaranya rusak.

“Ada rumah yang hanyut itu memang lokasinya di pinggir sungai, jadi hanyut terseret arus banjir bandang ini,” bebernya.

Warga di kawasan itu pun diungsikan ke tanah lapang yang posisinya sekitar 100 meter dari lokasi banjir. Di sana mereka dibangunkan tenda darurat oleh pihak desa.

Sementara untuk konisi di desa lainnya yang terdampak, dirinya belum menerima data pasti. Lantaran sinyal di lokasi bencana tidak mendukung dan listrik di kawasan itu sempat padam.

“Sehingga terputus komunikasi kita dengan semua desa,” imbuhnya.

Diakuinya banjir sudah mulai surut. Tetapi air yang masih menggenang di titik-titik krusial sedang berupaya ditangani oleh TNI-Polri. Termasuk memotong batang-batang pohon yang menyumbat saluran air dan menyebabkan air mengalir ke pemukiman warga.

“Sumbatan itu yang menyebabkan rumah warga hancur dan ada yang meninggal karena terseret,” bebernya.

“Kalau ini tidak tersumbat, airnya itu bisa langsung mengalir ke sungai. Karena sungainya cukup dalam dan lebar, sehingga debit air itu sebenarnya cukup ditampung di sana,” imbuh Camat Batulayar ini.

Sumbatan itu pun, disebutnya bersumber dari kayu gelondongan yang terbawa arus dari hulu. Yang kemudian menumpuk di jembatan yang jebol tersebut. Sehingga aliran air yang deras justru berbelok ke pemukiman warga.

Kakansar Mataram, Nanang Sigit PH menuturkan pihaknya melakukan evakuasi dengan memprioritaskan korban yang butuh penanganan cepat. Mengingat banyak balita, anak-anak, hingga lansia yang terjebak dan butuh pertolongan.

“Kita masih terus melakukan evakuasi dan pemantauan untuk mencari korban yang membutuhkan bantuan” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer