27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaBank Indonesia Siapkan Rp628 Miliar Uang Layak Edar Selama MotoGP

Bank Indonesia Siapkan Rp628 Miliar Uang Layak Edar Selama MotoGP

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Heru Saptaji (Inside Lombok/Devi)

Mataram (Inside Lombok) – Suksesnya gelaran event MotoGP pada 18-20 Maret 2022 kemarin didukung juga oleh Kantor perwakilan (KPw) Bank Indonesia NTB bersama lembaga jasa keuangan lainnya. Khususnya dengan memastikan kelancaran transaksi keuangan selama MotoGP Mandalika.

Adapun dukungan yang dilakukan Bank Indonesia, antara lain menyediakan dan mendukung ketersedian uang layak edar dengan kualitas hasil cetak sempurna mencapai Rp682 miliar. Dengan rincian sebanyak Rp600 miliar dalam uang pecahan besar dan Rp82 miliar dalam bentuk uang pecahan kecil, baik berupa uang kertas maupun logam.

“Bank Indonesia juga memastikan ketersediaan uang-uang kecil di sekitar kawasan agar transaksi saat pembayaran mencukupi dan tidak terjadi kelangkaan, 1 minggu sebelum event,” ujar Kepala KPw BI NTB, Heru Saptaji, Senin (28/3).

Ketika perhelatan MotoGP digelar selama tiga hari mulai, Bank Indonesia bersama perbankan terkait lainnya menyediakan sepuluh unit mobil kas keliling yang disebar di tiga area kawasan Mandalika dengan nilai transaksi sebesar Rp501,8 juta.

“Bank Indonesia juga memastikan keseluruhan ATM di sekitar Mandalika sebanyak 31 unit beroperasi dengan baik dan menyediakan uang layak edar dengan kualitas sangat baik,” tuturnya.

Dikatakannya, sampai dengan perhelatan MotoGP berlangsung Bank Indonesia melihat kegiatan produktif masyarakat meningkat signifikan. Salah satunya adalah pergerakan pertumbuhan transaksi kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS).

“Seminggu sebelum MotoGP pertumbuhan secara y on y kliring dan RTGS sebesar 12,09 persen. Dibandingkan bulan sebelumnya masih mengalami kontraksi, pertumbuhan tersebut merupakan angka sangat besar,” ungkapnya.

Sementara itu, transaksi alat pembayaran menggunakan kartu juga terjadi peningkatan sebesar 32,42 persen. Bahkan, frekuensi transaksi QRIS sejak tanggal 1-20 Maret mencapai 36.611 kali yang biasanya rerata 12 ribu kali.

“Jika dalam rupiah, nilainya sekitar Rp 1,7 miliar. Bahkan arus inflow dan outflow Januari-Februari menjelang Maret, NTB mengalami outflow mencapai Rp225,4 miliar,” katanya.

Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas perbankan banyak mengambil uang ke Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga aktivitas ekonomi secara signifikan menggeliat, sebelum perhelatan saja sudah berdampak besar apalagi setelah perhelatan.

“Gerakan atau geliat ekonomi sebelum pelaksanaan MotoGP bergerak sangat baik. Kita berharap geliat ini tidak hanya saat moment MotoGP sebab jauh lebih penting adalah menatap, menapaki dan mempersiapkan event-event lanjutan dari MotoGP,” jelasnya.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang memang menjadi evaluasi pada saat perhelatan MotoGP. Sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi dan geliat ekonomi kian besar lonjakannya. Di mana harus tingkatkan seperti UMKM untuk naik kelas dan memenuhi produk sesuai kualitas dan kuantitas yang diinginkan pengunjung atau wisatawan, masyarakat juga meningkatkan kemampuannya untuk mampu memberikan hasil produk meski sederhana namun agresif.

“Perbankan juga harus mampu melihat ini sebagai potensi pembiayaan kredit terhadap sektor UMKM untuk menjadi lebih besar. Karena sektor ini menghasilkan sisi output yang besar, sehingga terbuka peluang untuk diberikan pembiayaan,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer