Mataram (Inside Lombok) – Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram memulai ikhtiarnya membantu pemerintah dan masyarakat. Khususnya di sektor pariwisata.
“Kita mulai dengan mengadakan rapat kerja di Gili Trawangan,” kata Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram Iskandar, dalam siaran pers yang diterima Inside Lombok, Minggu (01/11/2020).
Ada alasan kenapa akhirnya Pemuda Muhammadiyah memilih Gili Trawangan sebagai lokasi raker. Iskandar menyebut, pandemi covid membuat sektor pariwisata lesu. Banyak wisatawan yang akhirnya takut untuk pelesiran.
Gili Trawangan sebelumnya menjadi tujuan berwisata. Terutama bagi wisatawan mancanegara dan domestik. Tapi, akibat pandemi covid, hanya segelintir dari mereka yang berkunjung ke pulau yang berada di Lombok Utara ini.
Dampak dari itu, sebut Iskandar, masyarakat banyak kehilangan pendapatan. Kafe, restoran, dan warung-warung sepi pengunjung. Sebagian dari pelaku usaha juga memilih untuk menutup sementara. Jalan-jalan Gili Trawangan yang padat tiap malam, kini lengang.
Kondisi ini memantik keprihatinan Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram. Kata Iskandar, Pemuda Muhammadiyah ikut mengambil peran. Membantu pemerintah agar pariwisata di Lombok maupun NTB bisa kembali bangkit.
“Itu alasan kenapa kita pilih raker di sini. Jadi ikhtiar Pemuda Muhammadiyah untuk membantu pemulihan di sektor pariwisata,” beber Iskandar.
Di tengah pembatasan sosial dan fisik, Iskandar menyebut sektor pariwisata harus mulai melirik wisatawan lokal. Ia percaya pasar lokal mampu membuat pariwisata di NTB kembali bergairah. Apalagi sudah banyak destinasi wisata yang menerapkan protokol kesehatan. Sebagai jaminan keamanan dan kenyamanan untuk wisatawan.
“Perlu sumbangsih dan keterlibatan banyak pihak. Kita yakin, pariwisata di NTB akan kembali berjaya,” tuturnya.
Mengenai raker Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram, Iskandar menuturkan tujuannya untuk memutuskan arah kebijakan strategis. Merancang program prioritas sama periode kepengurusan yang akan berakhir 2022 nanti.
Visi besar pemuda Muhammadiyah Kota Mataram ke depan adalah membangun kemandirian organisasi dam konsolidasi internal. Serta menjadi mitra kritis dan strategis pemerintah Kota Mataram. Peserta raker ini adalah seluruh unsur pengurus pemuda muhammadiyah.
Raker Pemuda Muhammadiyah Kota Mataram menjadi langkah awal untuk berkontribusi bagi pemerintah. Program telah dibahas secara matang dengan mengedepankan prinsip kolektif kolegial sengaja bagian dari identitas organisasi.
“Harapan kita program yang sudah kita buat berdampak signifikan untuk masyarakat dan Muhammadiyah secara internal,” tandas Iskandar.
Sementara itu, salah satu entertainer yang kerap manggung di Gili Trawangan, Yogi mengatakan, dampak covid benar-benar terasa.
Biasanya ketika ia manggung tiap malam, wisatawan antre untuk masuk ke kafe. Namun, kondisi sekarang berbalik 180 derajat. “Sekarang sepi. Jadi kita cuma main-main sendiri,” kata Yogi.