Mataram (Inside Lombok) – Perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Mataram tetap diprogramkan setiap tahun pemerintah. Alokasi anggaran untuk program ini tidak saja di satu OPD, melainkan tersebar. Salah satunya di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram.
Kepala Baznas Kota Mataram, H Djaswad mengatakan tahun ini sebanyak 20 unit RTLH akan diperbaiki dan saat ini dalam tahap seleksi sasaran di tingkat kelurahan. Perbaikan RTLH yang dilakukan Baznas ini karena yang belum diperbaiki masih cukup banyak. Berdasarkan tahun 2022 lalu, jumlah RTLH di Mataram sekitar 1.000 unit yang tersebar di enam kecamatan.
“Calon penerima bantuan pemugaran RTLH diajukan lingkungan, kemudian diseleksi kelurahan, selanjutnya barulah kita turun melihat layak atau tidaknya rumah yang diajukan kelurahan untuk dapat bantuan pemugaran,” katanya, Jumat (3/2) di Mataram.
Jumlah bantuan yang akan diberikan melalui program perbaikan RTLH ini yaitu sebesar Rp16 juta. Alokasi anggaran ini untuk RTLH yang masuk kategori renovasi. Namun untuk RTLH yang akan bangun baru yaitu sebesar Rp23 juta. “Bantuan yang diberikan itu bukan uang tunai, melainkan dalam bentuk bahan bangunan sekaligus untuk pembayaran ongkos tukang,” katanya.
Diterangkannya, untuk rumah kumuh yang bangun baru, harus dipastikan bahwa lahan tempat bangunan rumah adalah hak milik sendiri bukan orang lain. Hal ini sebagai langkah antisipasi, jangan sampai setelah dibangun ada pihak lain yang menggugat.
Djaswad mengatakan, RTLH yang akan dibantu tahun ini bisa saja bertambah dari rencana awal. Karena tahun 2022 lalu, jumlah RTLH yang dibangun yaitu sebanyak 30 unit. “Seperti program tahun 2022, jumlah rumah kumuh yang kita pugar sebanyak 30 unit. Semoga tahun ini kita bisa memugar RTLH lebih banyak lagi,” katanya.
Di sisi lain, menyinggung tentang target pengumpulan ZIS tahun 2023, sebesar Rp6 miliar, atau meningkat dari tahun 2022 dengan target sebesar Rp5,5 miliar. “Realisasi tahun 2022 sebesar Rp5,8 miliar atau melampaui target yang ditetapkan menjadi motivasi kami menaikkan target 2023 menjadi Rp6 miliar. Semoga bisa tercapai,” katanya. (azm)