Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ratusan unit sekolah dilaporkan mengalami kerusakan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Terbaru, SDN Bilebante di Kecamatan Pringgarata dan dua SDN di Kecamatan Jonggat ambruk.
Ironisnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Loteng tidak memiliki agenda perbaikan sekolah yang rusak untuk tahun ini. Pasalnya, tidak ada alokasi anggaran yang disiapkan.
“Memang tahun ini Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak ada (untuk) rehab. Yang ada itu untuk pembangunan ruang kelas baru, perpustakaan dan fasilitas toilet,” kata Kepala Disdik Loteng, H. Lalu Idham Khalid saat dikonfirmasi.
Untuk SDN Bilebante dan dua SDN di kecamatan Jonggat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar bisa membantu perbaikan sekolah yang rusak ini melalui dana tak terduga. “Itu sedang kami upayakan untuk kami peroleh. Tapi tidak bisa untuk perbaikan yang parah-parah,” ujarnya.
Pihaknya sedang mengupayakan perbaikan sekolah-sekolah yang rusak ini dapat dikerjakan di DAK tahun 2023. Diakuinya, sekolah-sekolah yang rusak ini sudah lama diusulkan perbaikannya. Akan tetapi, perbaikan tidak bisa menyasar seluruhnya karena anggaran terbatas.
Selain itu, walaupun diperbaiki tahun ini menurutnya tidak menutup kemungkinan akan rusak lagi beberapa tahun ke depan. “Sekarang kita perbaiki, lima tahun ke depan sudah rusak. Nah mengajukan lagi perbaikan,” cetusnya.
Tahun ini, total DAK untuk fisik yang diterima Disdik hanya Rp6 miliar untuk sekolah dasar. Sedangkan DAK untuk SMP tidak disebutkan. (fhr)