Mataram (Inside Lombok) – Baznas Provinsi NTB masih membuka donasi untuk Palestina. Baznas NTB menargetkan donasi untuk Palestina bisa terkumpul sebesar Rp10 miliar hingga Desember 2023.
Ketua Baznas NTB TGH. Muhammad Said Gazali mengatakan donasi yang sudah terkumpul melalui Baznas NTB hingga akhir November ini yaitu sebesar Rp3 miliar. “Baznas buka donasi karena punya izin resmi untuk mengirim bantuan ke Palestina,” katanya Selasa (29/11) pagi.
Donasi yang sudah terkumpul saat ini bersumber dari kabupaten dan kota di NTB. Sedangkan donasi yang langsung disalurkan oleh masyarakat melalui Baznas NTB baru mencapai Rp400 juta. “Ada juga yang datang baru, mungkin sekarang sudah mencapai Rp500 juta dan kita targetkan bisa terkumpul Rp10 miliar,” ujarnya.
Pengumpulan ini kata Said Gazali akan dibuka hingga Desember dan selanjutnya disalurkan melalui Baznas RI. Meski sudah disalurkan, Baznas NTB masih tetap membuka donasi untuk Palestina selama peperangan tetap terjadi.
“Nanti dana kita salurkan dan kemudian kita buka lagi. Selama masih ada saudara kita yang membutuhkan bantuan. Kalau di Baznas pusat sudah terkumpul Rp70 miliar,” katanya.
Untuk memaksimalkan penggalangan dana membantu Palestina, Baznas NTB bersama pemda dan instansi terkait lainnya menggelar berbagai event. Karena selain dari Baznas kabupaten dan kota, dana yang terkumpul juga dari masyarakat yang mengikuti event yang digelar. “Mayoritas Baznas kabupaten dan kota sudah mengumpulkan,” katanya.
Bantuan yang akan disalurkan tersebut diupayakan dalam bentuk barang berupa kendaraan ambulance. Dengan adanya bantuan kendaraan ini bisa mempermudah evakuasi korban-korban yang ada di Palestina. “Kami berupaya dalam bentuk barang. Kita sudah usulkan dalam bentuk uang tapi diikat dalam bentuk barang misalnya pembelian ambulance. Nanti ambulance itu dikirim ke Palestina,” ungkapnya.
Ia mengupayakan agar bisa membantu sebanyak dua unit ambulance ke Palestina melalui sumbangan masyarakat yang sudah terkumpul. Selain itu, Baznas NTB juga akan membelikan kebutuhan pokok warga. “Kita usahakan bisa dua unit dan nanti ada kebutuhan pokok juga,” tegasnya.
