Lombok Barat (Inside Lombok) – Belasan rumah yang ada di dusun Telaga Lebur Dese, desa Sekotong Tengah, kecamatan Sekotong terancam tergerus abrasi sungai. Para warga pemilik rumah tersebut berharap ancaman abrasi ini bisa segera tertangani.
Salah seorang warga Telaga Lebur, Mahdi (45) yang rumahnya berjarak hanya 1,5 meter dari sungai, mengaku selalu was-was, terlebih ketika hujan lebat mulai mengguyur kawasan itu. Karena sering terjadi luapan air sungai hingga nenggenani pemukiman warga sekitar.
“Saya di sini tinggal bersama anak-anak saya, kita tidak pernah berani tidur kalau lagi hujan. Karena air sungai sering naik ke rumah,” tuturnya, Kamis (16/09/2021) lalu.
Dia mengaku, ancaman luapan air sungai itu sudah lama terjadi. Belum lagi tingginya volume air diperparah dengan besarnya air gunung yang mengalir deras melewati kawasan itu saat tengah hujan. Namun, hingga kini, belum ada perhatian dan penanganan dari pemerintah atas ancaman itu. Terlebih posisi rumah warga di wilayah itu yang berada di lereng bukit.
“Kami berharap supaya hal ini bisa mendapat perhatian dan penanganan dari pemerintah. Karena kalau tidak, rumah kami bisa hanyut karena abrasi air sungai” keluhnya.
Senada dengan itu, Kadus Telaga Lebur Dese, Putra Wadi mengatakan, ada sekitar 15 kepala keluarga (KK) yang tinggal di tepian sungai tersebut.
“Abrasi cukup parah, terutama di rumahnya amak Mahdi ini,”ujarnya.
Dirinya pun menunjukkan bagian pondasi rumah amak Mahdi yang hampir roboh akibat luapan air sungai yang kerap terjadi.
Sementara itu, Kade Sekotong Tengah, Lalu Sarappudin menyebut pihaknya sudah bersurat ke Pemerintah Daerah untuk mengusulkan penanganan atas kondisi itu. Tapi hingga saat ini belum ada kabar kelanjutan surat usulannya tersebut.
“Tapi sampai sekarang, belum ada cerita bagaimana tindaklanjutnya,” tandas dia.