Mataram (Inside Lombok) – Bank Indonesia (BI) NTB mendorong aktivitas ekonomi produktif di pondok pesantren (ponpes) di Kota Mataram. Salah satunya dengan menyalurkan 500 bibit cabai untuk dikembangkan oleh ponpes dan masyarakat sekitar, melihat potensi pengembangan ekonomi yang cukup bagus di kawasan tersebut.
Kepala Perwakilan BI NTB, Heru Saptaji menerangkan ponpes dipilih karena pertama di area perkotaan, kemudian melihat bahwa bagaimana semangat dari pihak ponpes untuk memang membangun ekonomi produktif baik kepada santrinya maupun masyarakat lingkungannya.
“Kita melihat beberapa ponpes yang ada itu sudah melakukan aktivitas ekonomi produktif dan ketika mereka sudah melakukan aktivitas ekonomi produktif tentunya mereka punya semangat untuk membangun kemandirian ekonomi pesantrennya lebih baik,” ungkap Heru, Rabu (31/8).
Diharapkan pesantren di dalamnya ini akan menguatkan bagaimana berbudidaya di pekarangan itu menjadi bagian perilaku dari masyarakat. Untuk itu sebanyak 7000 bibit cabai akan disalurkan kepada 7 pesantren, di mana masing-masing sebanyak 1000 bibit cabai dengan tahap pertama 500 bibit.
“Karena bukan hanya masalah gerakan tanam cabainya, tapi bagaimana membangun aktivitas ekonomi produktif di pesantren itu tentunya harus menjadi bagian penting di dalamnya,” terangnya.
Sementara untuk saat ini hanya ada 7 ponpes di Kota Mataram yang dikembangkan. Ke depannya akan lebih meluas lagi hingga ke pulau Sumbawa. “Ditambah kita punya program 77 ribu gerakan nasional pengendalian inflasi, dan ini salah satunya dengan penyaluran bibit cabai,” ujarnya. (dpi)
