Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perdagangan Kota Mataram membongkar lapak yang ada di Taman Udayana. Puluhan lapak tersebut tidak dimanfaatkan sehingga menimbulkan kesan kumuh di pusat kota. Setelah pembongkaran, akan dilakukan penataan kembali agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat berolahraga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. M. Kemal Islam mengatakan penataan yang akan dilakukan di kawasan tersebut dengan melakukan peremajaan pepohonan. Pohon yang dikhawatirkan bisa tumbang akan diganti dengan pohon pelindung lainnya. Terutama yang memiliki bunga agar kelihatan bisa lebih indah.
“Nanti kita cari. Kayak yang di sebelah utara itu kan kita sudah tanam satu jenis pohon tabebuya warna pink, kuning, merah, putih. Jadi yang punya bunga supaya agak sedikit indah,” katanya, Kamis (12/1) pagi.
Ia mengatakan, selain peremajaan jenis pohon yang ada di RTH Udayana, hal ini juga dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi pemerintah Kota Mataram adanya pohon tumbang ketika cuaca ekstrem. “Ini kan sudah waktunya dilakukan peremajaan ya. Karena kekhawatiran pohon tumbang,” ucap Kemal.
Menurutnya, pohon yang ada disana saat ini sudah rapuh sehingga harus ditebang dan akan diganti dengan yang lebih indah. Penataan yang akan dilakukan ini juga agar para PKL tidak membuat lapak lagi di kawasan tersebut.
“Ditata. Seperti di sebelah utara itu, dibuatkan jogging track. Ditanami pohon. Kalaupun ada pedagang nanti tidak banyak,” ungkapnya.
Penataan Taman Udayana akan langsung dilakukan tahun 2023 ini. Karena alokasi anggaran sudah disiapkan melalui APBD Kota Mataram. Besaran anggaran yang ada untuk penataan Taman Udayana tersebut mencapai ratusan juta.
“Mungkin sekitar Rp300 juta-an lah. Yang di utara saja kemarin Rp200 (juta) kita anggarkan,” katanya.
Untuk diketahui, jumlah lapak PKL yang ada di sebelah utara SMP negeri 6 Mataram hingga Masjid Udayana sebanyak 79 lapak. Namun dari jumlah ini yang dimanfaatkan sebanyak 45 lapak dan 34 tidak dimanfaatkan. Selain terkesan kumuh, pembongkaran lapak yang tidak digunakan tersebut sebagai langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. (azm)
