Mataram (Inside Lombok) – Sampai dengan 19 Februari 2019, Dinas Kesehatan (Dikes) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat setidaknya ada 749 orang yang terkena kasus gigitan hewan yang diduga sebagai Hewan Pembawa Rabies (HPR) sejak Agustus 2018 lalu. Dari 749 orang tersebut, 6 orang dinyatakan meninggal karena positif tertular rabies. Menanggapi data tersebut, Direktur Lalu Lintas Polda NTB, Kombes Amin Lintarso, menyebutkan bahwa angka kecelakaan lalulintas (laka lantas) jauh lebih mengkhawatirkan dari jumlah kasus rabies tersebut.
Amin menyebutkan bahwa angka kematian karena lak lantas perbulan cukup memperihatinkan. Terhitung sejak 1 Januari 2019 sampai dengan 19 Februari 2019 saja, terjadi sebanyak 198 kasus laka lantas di NTB. Dimana 61 orang meninggal dunia di tempat, 56 orang mengalami luka berat, dan 192 orang mengalami luka ringan. Kerugian materil pun dari laka lantas tersebut mencapai Rp254 juta.
“Ini data valid. Tapi orang tidak pernah meributkan. Padahal korbannya juga banyak dari anak muda. Coba bayangkan, ada 189 orang kedapatan tidak punya SIM, 177 orang tidak menggunakan helm, dan ada 33 anak di bawah umur yang kedapatan berkendara,” ujar Amin saat ditemui Inside Lombok, Rabu (20/02/2019).
Amin juga menerangkan, pada tahun 2018, angka kematian akibat laka lantas di Indonesia mencapai 30.000 orang. Sedangkan untuk di NTB lebih dari 500 orang. Menurutnya, ada begitu banyak nyawa yang terbuang sia-sia hanya karena tidak mematuhi aturan berkendara.
“Dari 500 orang itu kebanyakan kaum milenial. Anak-anak muda produktif, umur 16 sampai 35 tahun. Seharusnya orang ribut juga soal ini. Bukan cuma soal rabies,” ujar Amin.
Sebagai bentuk sosialisasi untuk mengkampanyekan keselamatan berkendara, Amin menerangkan bahwa Ditlantas Polri telah menyusun program Millennial Road Safety Festival, dimana didalam acara tersebut, masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, agar memiliki pemahman yang cukup tentang pentingya berkendara dengan aman.
Festival tersebut diselenggarakan di seluruh Indonesia, dimana di NTB, akan dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2019 di Eks. Bandara Selaparan, Rembiga. Ada 39.432 orang yang telah mengkonfirmasi keikut sertaan dalam festival tersebut sebagai perwakilandari 7 Universitas di Mataram, Sekolah Menengah, Komunitas, warga binaan Bhabinkamtibmas, Pemprov dan Pemkot di NTB, serta TNI Polri.
“Semoga kaum milenial di wilayah NTB, khususnya di wilayah Mataram dan sekitarnya, bisa turut serta mensukseskan acara Millennial Road Safety ini. Mengingat angka kecelakaan di Indonesia terus didominasi kaum milenial,” pungkas Amin.