Lombok Tengah (Inside Lombok) – Bupati Lombok Tengah (Loteng), H. L. Pathul Bahri menyatakan pembangunan infrastruktur dan berbagai kegiatan internasional dilakukan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Hal itu disampaikan bupati pada acara pembukaan Latihan Kader (LK) II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Loteng, Selasa (22/3/2022) kemarin.
Pathul melanjutkan, SDM yang berkualitas akan berdampak kepada pembangunan infrastruktur berlangsung cepat, organisasi merupakan wadah untuk mengelola SDM karena menjadi tempat silaturahmi, berdiskusi, menimba ilmu, dan bermasa’ul masa’il.
Karenanya, Pathul mendorong kader HMI turut memikirkan desain pembangunan daerah, khususnya Loteng, dan negara untuk Indonesia emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama Bupati juga menuturkan dirinya tidak pernah menduga Lombok tengah akan memiliki pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. “Tanah itu tertidur lama, sekitar 37 tahun,” tuturnya
Lebih lanjut Pathul menuturkan multiplier efek dari pembangunan kawasan Mandalika, berdampak luas terhadap perputaran ekonomi masyarakat. Terlebih daerah akan mendapatkan sekitar Rp10 sampai dengan Rp15 miliar pada setiap event yang digelar.
“Setelah MotoGP, ada event paralayang, dan trip kapal pesiar, kemudian Tour L’etape, WSBK, IATC dan semua event lainnya, ” cetusnya.
“Ada mantan kepala Desa, istrinya jualan mie omzet hingga Rp32 juta, dan ini merupakan sisi positif dari pergerakan ekonomi, akibat adanya sirkuit meskipun ini merupakan hal yang baru, bukan hal baru bagi loteng saja tapi Indonesia juga, ” tambahnya. Semua hal ini dalam rangka peningkatan sumber daya manusia bagaimana membangun infrastruktur itu cepat, namun SDM itu sungguh sangat luar biasa, lama dan panjang.
Sementara itu, Ketua Umum HMI Loteng, Hamdan Juliandi menerangkan SDA dan infrastruktur di Loteng dapat dimanfaatkan dengan judul besar “Lombok Tengah kabupaten internasional”. Dicontohkannya dengan Jepang yang melakukan lockdown dengan menyekat diri dalam budaya Barat. Ketika membuka diri, bertransformasi menjadi macan Asia dan mampu bersaing dengan negara lain.
“Gedung, fasilitas, dan infrastruktur tidak ada berguna tanpa ada SDM yang memadai. Maka, hadirnya HMI Loteng sebagai organisasi kader yang mempersiapkan SDM yang unggul dan mampu bersaing,” tuturnya.
“Kamilah generasi pemimpin masa depan, di mana bonus demografi yang harus dimanfaatkan,” imbuhnya. Hamdan menambahkan, 43 peserta LK II berasal dari berbagai daerah se-Indonesia. Ia berharap hal positif yang didapatkan selama berada di Lombok tengah bisa menjadi inspirasi untuk daerah teman-teman. (fhr)