Lombok Tengah (Inside Lombok) – Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 dinilai tidak mampu mengatasi eceng gondok yang ada di Bendungan Batujai Lombok Tengah (Loteng). Penilaian itu disampaikan oleh sekelompok aktivis saat hearing di kantor BWS Selasa (7/6/2022).
Saidin, salah satu aktivis dalam kesempatan tersebut mengatakan proyek pengerukan eceng gondok di Bendungan Batujai sudah dikerjakan bertahun-tahun. Namun hingga kini tidak kunjung selesai dan justru terus bertambah.
“Sampai kiamat pun program pembersihan eceng gondok ini tidak akan selesai-selesai, karena pekerjanya begitu-begitu saja,” katanya. Saidin meminta kepada pihak BWS untuk mengkaji ulang pengerjaan proyek yang ia nilai cukup fantastis, sehingga pihaknya menduga hanya menguntungkan sebelah pihak.
“Kita minta itu harus dievaluasi dan dihentikan, karena itu tidak berefek langsung kepada masyarakat,” tegasnya.
Di tempat yang sama, pelaksana teknis BWS, Sahnal mengatakan pembersihan eceng gondok yang ada di Bendungan Batujai sudah dilaksanakan sekitar tujuh tahun. Namun hingga saat ini belum mampu diselesaikan.
“Sudah tujuh tahun kita kerjakan. Dengan luas genangan Bendungan Batujai 1000 hektare, hampir 500 hekatre yang ditumbuhi eceng gondok, itu yang membuat lama,” katanya saat menemui para aktivis.
Pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurai persoalan eceng gondok tersebut. Salah satunya dengan menurunkan beberapa jenis alat berat yang ada di lokasi tersebut. Namun pihaknya tidak menjelaskan sampai kapan pengerjaan pembersihan eceng gondok ditargetkan tuntas.
Terpisah, Humas BWS Abdul Hanan menuturkan pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengurai persoalan eceng gondok tersebut. Termasuk bekerja sama dengan kelompok masyarakat (pokmas) sekitar bantaran Bendungan Batujai.
“Kita bekerjasama dengan kelompok masyarakat untuk membantu membersihkan,” katanya. Pihaknya memastikan ukuran keberhasilan dari pengerukan tersebut adalah berkurangnya jumlah eceng gondok.
“Tidak mungkin sampai sebersih-bersihnya. Dengan berkurangnya eceng gondok, itu ukuran kebersihannya,” ungkapnya. Kendati demikian, pihaknya menilai keberadaan eceng gondok memiliki plus minus; sisi positifnya dapat menjernihkan air dan tidak terjadinya pendangkalan sungai.
“plus minusnya masih kita pertimbangkan jika kita habiskan bagaimana,” pungkasnya. (fhr)