Lombok Tengah (Inside Lombok) – Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara 1 melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terkait pengelolaan Savana Bale Tepak yang ada di Bendungan Batujai. Sorotan utama dalam surat itu agar pihak pengelolaan memperhatikan masalah sampah yang muncul, lokasi parkir, serta berbagai macam permasalahan lainnya, sehingga tidak mengganggu kelestarian dari bendungan itu.
Seperti diketahui, Savana Bale Tepak belakangan ramai dikunjungi masyarakat sebagai tempat wisata baru dan berswafoto dan menikmati waktu sore. Di sisi lain, BWS sebagai pengelola bendungan telah melayangkan surat kepada Pemda Loteng agar memberikan teguran kepada masyarakat terkait aktivitas di Bendungan Batujai tersebut.
Menanggapi surat dari BWS, Wakil Bupati Loteng, H. M. Nursiah mengatakan pihaknya akan mendengar aspirasi masyarakat sebagai pengelola tempat tersebut sehingga pihaknya bisa mengkaji keuntungan, manfaat dan kerugiannya. “Itu semua butuh penjelasan, intinya BWS dan Pemda Lombok Tengah butuh duduk bersama,” katanya Rabu, (14/9/2022).
Wabup menilai rerumputan hijau yang muncul di pinggiran adalah akibat sedimentasi dan air bendungan yang surut pada musim kemarau. “Kan hanya empat bulan saja, kalau sudah mulai musim hujan kan selesa. Intinya selama empat bulan itu tidak mengganggu fungsi dari bendungan itu,” ujarnya.
Nursiah juga mengungkapkan, ada sejumlah tempat di Bendungan Batujai yang juga bisa dimanfaatkan seperti halnya di Savana Balai Tepak. Khususnya yang memiliki pemandangan langsung menghadap bendungan, sehingga meningkatkan aktivitas ekonomi seperti yang ada di Semayan dan Tanjung Bero.
“Jadi nanti kan aktivitas ekonomi, ada jualan kan bisa dimanfaatkan di sana tapi ketika airnya sudah surut,” ujarnya. (fhr)
