Lombok Timur (Inside Lombok) – Guna meminimalisir kasus Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Lombok Timur yang akan berangkat secara ilegal, Satgas Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Timur melakukan pendampingan terhadap para calon PMI yang akan ke luar negeri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur, M Hairi menyampaikan selain bertugas untuk melakukan pendampingan terhadap CPMI yang akan berangkat ke luar negeri, untuk mempercepat waktu pemberangkatan dan menghemat biaya.
“Selain mendampingi para CPMI, kita juga mendampingi para PMI dan Purna PMI. Saat berproses menjadi PMI kita layani dengan sepenuh hati, untuk mempersingkat waktu pemberangkatan dan mempermudah biaya,” Ujar Hairi, Kamis (22/12).
Selain itu, tugas lain satgas ini ialah memastikan bahwa perusahaan yang memberangkatkan dan yang akan menerima di negara tujuan betul-betul perusahaan yang bagus dan baik. Sehingga para CPMi bisa terhindar dari kasus penipuan.
Keberadaan Satgas ini diakui Hairi menjadi salah satu langkah Disnakertrans Lombok Timur untuk mengubah persepsi buruk masyarakat terhadap Disnakertrans Lombok Timur. Mengingat selama ini pihaknya dinilai lamban dalam menangani persoalan CPMI, PMI dan purna PMI.
“Itu yang saat ini kami coba ubah image masyarakat yang menganggap Disnakertrans itu lamban dalam menangani CPMI,” tegasnya.
Selain itu, tugas pokok lain Satgas ini ialah melakukan penjemputan bagi para PMI yang dipulangkan karena bermasalah dari bandara sampai ke kampung halaman.
Keberadaan satgas Perlindungan CPMi Lombok Timur berhasil menyabet penghargaan dari kementerian tenaga kerja (Kemnaker) RI pada minggu (18/12) lalu yang bertepatan dengan hari Migran Internasional RI. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menaker Ida Fauziyah kepada Kepala Disnakertrans Lombok Timur.
Sementara itu pasca Pandemi Covid-19 ini, Hairi menyebut jumlah tenaga kerja yang mendaftar dan akan berangkat ke luar negeri mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. (den)