29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaCegah Kebocoran PAD Kota Mataram, Retribusi Pasar Akan Terapkan Sistem Non Tunai

Cegah Kebocoran PAD Kota Mataram, Retribusi Pasar Akan Terapkan Sistem Non Tunai

Lapak-lapak pedagang bumbu dapur di Pasar Mandalika Mataram. (Inside Lombok/dok)

Mataram (Inside Lombok) – Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi pasar tradisional di Kota Mataram tidak mencapai target. Hal ini diklaim disebabkan pandemi Covid-19. Di mana, dari target Rp5 miliar yang terealisasi hanya Rp4 miliar.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto, Senin (20/12) mengatakan, meski target retribusi tahun ini tidak mencapai target, pihaknya meningkatkan target tahun depan yaitu sebesar Rp7 miliar.

“Sekarang itu sudah 80 persen kita capai. Tahun depan akan naik PAD menjadi Rp7 miliar untuk tahun depan,” katanya.

Upaya yang dilakukan untuk mencapai target PAD yang bersumber dari retribusi pasar tahun depan yaitu dengan sistem non tunai. Penggunaan sistem elektronik tersebut untuk mengantisipasi adanya kebocoran PAD.

“Kita akan coba yang non tunai. Nanti kita akan Kerjasama dengan Bank NTB. Sekarang itu yang kita usahakan,” kata Uun.

Penarikan retribusi menggunakan non tunai ini akan diuji coba di dua pasar, yaitu Pasar ACC dan Pasar Dasan Agung. “Ini tidak di semua pasar dulu. Tapi baru dua. Kita pelan-pelan dulu,” ujarnya.

Pemilihan dua pasar ini sebagai percontohan penarikan retribusi non tunai karena rata-rata pedagang tetap. Sehingga penarikan retribusi bisa lebih mudah dilakukan oleh petugas. Sedangkan pasar tradisional yang lain, banyak pedagang musiman sehingga menyulitkan petugas untuk melakukan penarikan retribusi.

“Kalau di Mandalika itu juga ada pasar yang dikelola oleh swasta, banyak pedagang tidak tetap disana,” terangnya. Saat ini untuk mempersiapkan penarikan non tunai, Dinas Perdagangan sudah melakukan koordinasi dengan Bank NTB.

“Ada kendala di non tunai ini. Tapi sudah kita koordinasikan dengan Bank NTB. Pedagang harus buka rekening, tapi kan susah. Jadi pedagang tinggal buat kartu dan nanti bank yang siapkan alatnya,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer