Lombok Tengah (Inside Lombok) – Tidak hanya lokasinya yang terpencil, jembatan yang terputus akibat air kiriman dari hulu membuat penderitaan warga Dusun Pemoles Desa Batujangkih Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah makin lengkap.
Pasalnya, jalan utama menuju dusun tersebut terbilang sangat buruk. Di mana warga harus menyeberang sungai, kemudian menaiki tanjakan tanah yang cukup terjal. Untuk kemudian berhadapan dengan jalan tanah yang tidak rata.
Kadus Pemoles, Khairil Anwar pun menuturkan beberapa waktu lalu saat musim hujan salah satu warganya yang hendak dibawa ke Puskesmas untuk melahirkan harus ditandu, lantaran akses jalan yang rusak menuju ke dusunnya. Hal itu membuat ambulans tidak bisa datang. Sayangnya, kejadian tersebut membuat si anak yang dilahirkan meninggal dunia.
Menurutnya, sejak akses jalan menuju Pemoles dibuka pada zaman Presiden Suharto, jalan tersebut seolah tidak pernah diperhatikan lagi. “Dari sejak ada Provinsi NTB, baru kali ini ada gubernur berkunjung ke tempat kami ini,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikannya setelah kunjungan Gubernur NTB saat warga merayakan lebaran topat tepat di lokasi jembatan yang rusak di Dusun Pemoles, Senin (9/5) kemarin.
Sementara itu Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemda Loteng untuk mencarikan solusi atas persoalan tersebut. “Kalau urusan jalan kan ada aturannya. Tentu nanti kita akan berkoordinasi dengan kabupaten tentang bagaimana statusnya, karena kemarin kita coba benahi yang seperti ini ternyata bukan otoritas provinsi kan jadi masalah juga,” katanya.
Orang nomor satu di NTB tersebut menegaskan pihaknya sudah berkomitmen dengan berbagai persoalan untuk dapat diselesaikan secara bersama-sama. “Jangan sampai ada dikotomi antara provinsi dan kabupaten, tapi kita punya tanggung jawab bersama,” tutupnya. (fhr)