Lombok Barat (Inside Lombok) – Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat dinobatkan sebagai juara 1 lomba kampung sehat tahun 2020. Ini sekaligus sebagai tiket menuju lomba kampung sehat tingkat provinsi.
“Tentu agenda yang paling berat ini kan di tingkat provinsi, di mana lomba akan menampilkan desa dari masing-masing kabupaten di NTB” kata Kepala Desa Kuripan, Hasbi saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (17/09/2020).
Salah satu upaya yang dilakukan, lanjut Hasbi, tentu tidak lepas dari budaya gotong royong yang terus dipupuk dan dijadikan agenda utama. Melalui beberapa perlombaan dan kegiatan di tingkat desa, pemerintah desa Kuripan berupaya terus memotivasi warganya untuk tetap menjaga kebersihan dan hidup berdampingan dengan tatanan hidup baru, di masa pandemi ini.
“Kita juga dari pemerintah desa mengadakan lomba RT bersih. Sehingga masing-masing RT ini sekarang bergerak untuk menjadi yang paling bersih” terangnya.
Mulai Jumat ini (18/09/2020), sebanyak 33 RT yang ada di Desa Kuripan akan menggelar Jumat bersih secara serentak di tingkat lingkungannya masing-masing.
Desa yang berhasil menyabet gelar juara 1 di lomba kampung sehat ini, kini tengah mengupayakan berbagai pembenahan. Seperti membentuk green house. Dengan memberikan bibit-bibit tanaman kepada masyarakat yang memiliki lahan kosong.
Membenahi pelayanan administrasi di kantor Desa, Hasbi menyebut bahwa, mulai dari pintu masuk, hingga keluar setelah pelayanan, warga harus mengikuti aturan sesuai dengan protokol pencegahan covid-19.
“Jika ada warga yang tidak menggunakan masker, itu tidak akan kita layani. Karena ini kan sudah jelas, sudah diundangkan. Dan di sini kita benar-benar menerapkan sesuai dengan tatanan baru itu” ungkap Hasbi.
Pemdes berupaya untuk membiasakan tatanan kehidupan baru ini, supaya apa yang sebelumnya belum menjadi kebiasaan, sekarang sudah mulai menjadi kebiasaan. Seperti hal nya penggunaan masker. Hasbi mengklaim bahwa, masyarakat Desa Kuripan sudah mulai sadar dengan peraturan-peraturan yang harus dijalankan saat ini. Terlebih lagi dengan menangnya desa mereka dalam lomba kampung sehat ini.
“Hampir 80 persen warga Kuripan mulai sadar. Karena sebelum dilaksanakan Perda tersebut. Kami disini setiap hari selalu memberi himbauan melalui masing-masing masjid” beber Kades Kuripan ini.
Pemerintah Desa berharap, kepada para pihak yang berkewajiban untuk melakukan patroli dalam pendisiplinan masyarakat untuk mematuhi protokol covid-19 ini, supaya bisa bertindak lebih tegas lagi.
“Kami berharap, dari Pol PP terutama di hari pasaran misalnya, kita harus benar-benar bertindak tegas untuk menegakkan Perda ini” tandasnya.
Sehingga, Hasbi berharap, semua unsur mulai dari TNI-Polri dan Pol PP benar-benar harus bertindak tegas. Supaya penerapan Perda ini tidak hanya sebatas simbolis saja.
Hasbi menyebutkan, guna menyongsong lomba kampung sehat di tingkat provinsi, Desa Kuripan menyiapkan langkah baru untuk membenahi Kuripan.
Berupaya merealisasikan Kuripan zero waste dengan memberdayakan kreatifitas masyarakat untuk merangkai karya seni yang berasal dari sampah plastik.
“Semua dusun harus bergerak, untuk menjadikan sampah plastik yang tidak berharga bisa menjadi berharga, seperti membuatnya menjadi hiasan” terang Hasbi.
Melalui pelatihan yang diberikan oleh pelatih dari Desa. Hasbi mengklaim bahwa saat ini, program zero waste dengan menyulap sampah plastik menjadi suatu karya seni sudah memperlihatkan hasil.
Kemudian hal menarik lainnya, Desa Kuripan berupaya memanfaatkan momen perhelatan Moto GP yang akan di selenggarakan di pulau Lombok 2021 mendatang ini dengan merintis Kuripan menjadi kampung Moto GP.
“Dua hal ini sebagai modal kita menuju lomba kampung sehat di tingkat provinsi” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Lobar, Dr. H. Baehaqi menyebut bahwa Pemerintah Daerah akan tetap memberi penghargaan bagi setiap Desa yang ada di wilayah pemerintahannya. Walaupun tidak menjadi juara dalam ajang lomba kampung sehat.
“Yang tidak dapat juara, tetap dapat penghargaan. Dalam rangka memotivasi semua desa yang ada di Lombok Barat ini dalam rangka menerapkan protokol covid tersebut” terangnya saat ditemui kantor Bupati Lobar.
Kemudian untuk tiga desa yang menjadi pemenang dalam lomba tersebut, diakui Baehaqi, Pemda akan mendukung ketiga Desa tersebut untuk menuju Lomba di provinsi.
“Tentu kita akan upayakan karena 3 desa ini kan berpacu dalam penegakan protokol covid, mungkin nanti untuk hal-hal yang perlu dibantu oleh Pemda, itu akan dialokasikan dari belanja barang dan jasa” tutup Baehaqi.