Lombok Barat (Inside Lombok) – Jumat (05/04/2019) siang hujan dengan intensitas tinggi terjadi di sejumlah wilayah di Lombok. Termasuk di Desa Sekotong Timur Kecamatan Lembar. Bahkan pada daerah terdampak paling parah ini, tinggi airnya mencapai pinggang orang dewasa.
Kepala Desa Sekotong Timur, H. Ahmad mengaku jika terjang banjir itu bahkan membuat tanaman padi siap panen hanyut terbawa arus. Sehingga petani mengalami kerugian hingga ratusan juta.
“Tanaman padi yang baru disabit itu juga hanyut,” ujarnya.
Banjir itu terjadi sekitar pukul 15.30 wita. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan volume air sungai meningkat. Diperparah dengan air yang turun dari beberapa perbukitan di sekitar desa.
Wilayah ini memang menjadi langganan banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi terjadi. Ini disebabkan karena buruknya drainase di tempat ini.
Selain menggenangi pemukiman dan lahan persawahan warga. Banjir itu juga membuat jalur transportasi sempat macet hingga mencapai tiga kilometer. Baik yang datang dari jalur Gerepek menuju Sekotong maupun sebaliknya. Sejumlah kendaraan juga sempat terjebak dan tidak bisa melaju.
Sementara itu, Kasi Logistrik yang juga Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, Tohri mengaku jika sudah menerima laporan terjadinya banjir tersebut. Pihaknya pun sudah turun mengecek ke lokasi kejadian.
“Teman-teman Tagana juga sudah turun. Sedang diindentivikasi,” ungkapnya.
Diakuinya pihaknya memang pernah beberapa kali mensurvai penyebab terjadinya banjir tersebut. Menurutnya penyebab banjit tersebut diakibatkan tidak adanya talud pada sungai dekat jembatan.
“Kalau tidak salah 150 meter, nah itu harus ditalud kiri kanannya,” ujarnya. Muhammad