28.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaDewan Loteng Soroti Bukit Gundul dan Galian C Jadi Penyebab Banjir

Dewan Loteng Soroti Bukit Gundul dan Galian C Jadi Penyebab Banjir

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dewa Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng) menyoroti banyaknya bukit gundul yang ada di Desa Kuta Mandalika. Hal itu disinyalir menjadi penyebab banjir di wilayah selatan Loteng akhir tahun 2022 kemarin.

“Memang kita lihat pembangunan di sekitar Mandalika seperti tidak terkendali,” kata anggota DPRD Loteng, H Supli saat dikonfirmasi, Selasa (3/1/2023).

Dikatakan, banjir yang melanda kawasan tersebut dua tahun terkahir ini mestinya menjadi pelajaran untuk segera berbenah. Khususnya dengan kerja nyata dan menelisik satu persatu penyebab kenapa itu terajdi.

“Faktanya ujuk-ujuk kan sebagian kawasan itu ditanami jagung. Tanaman jagung kan tidak bisa dijadikan penahan terjadinya abrasi,” ujarnya.

Menurut Ketua Komisi I DPRD Loteng tersebut, di beberapa titik kiri jalan perbukitan menuju Desa Kute dan di belakang perbukit Dusun Lenser misalnya terjadi pengerukan lahan yang juga tidak terkontrol.

“Itu sumbangan terbesar dari asal muasal terjadinya banjir, karena penambangan dan penggalian yang tidak terkontrol,” tegasnya.

Menurut Supli, kawasan penggalian dengan lokasi yang begitu luas, ketika musim hujan menjadi sumber lumpur yang menutup sungai dan drainase yang ada.

Ia mengkelaim, pihaknya sejak awal telah mempermasalahkan hal itu. Kendati persoalan tersebut terkait dengan kewenangan tertentu, sehingga tidak bisa segera dihentikan.

Menurutnya, jika tidak ada penanganan dalam waktu dekat, pada musim hujan yang akan datang pihaknya meprediksi kawasan Kuta akan tenggelam, termasuk di area sekitar Sirkuit Mandalika.

“Maka ayo kita bergegas mengambil langkah konkret. Pembangunan fisik kawasan harus terkendali, kawasan hutan yang selama ini menjadi penyangga harus dihijaukan kembali,” harapnya.

Saat ini pihaknya menyarankan, pihak pengembang dalam hali ini ITDC, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat serta Pemda Loteng harus satu kata dalam memandang persoalan tersebut

“Harus ada koordinasi mengenai persoalan itu, duduk dan lakukan aksi bersama, sehingga cerita tentang banjir dan kerusakan kawasan insyaallah bisa kita cegah,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer