25.5 C
Mataram
Senin, 9 Desember 2024
BerandaBerita UtamaMahalnya Tarif Parkir di Pantai Kuta Mandalika Dikeluhkan Wisatawan

Mahalnya Tarif Parkir di Pantai Kuta Mandalika Dikeluhkan Wisatawan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Tarif parkir di kawasan Pantai Kuta, Mandalika dikeluhkan pengunjung saat liburan tahun baru. Pasalnya, tarif parkir yang mencapai Rp10 ribu untuk sepeda motor itu disebut terbilang sangat mahal.

Salah satu pengunjung, Lukmanul Hakim menuturkan pengalamannya saat berwisata untuk menikmati liburan tahun baru bersama keluarga di Pantai Kuta. Namun ia dicegat di beberapa titik untuk parkir.

“Begitu saya parkir, diberikan karcis oleh petugas. Namun harga parkir terbilang cukup mahal, Rp10 ribu untuk satu motor,” katanya, Selasa (3/1/2023).

Selain karena tarif parkir yang dinilai mahal, Lukman juga terkejut mendapati di tiket parkir yang diterimanya disematkan keterangan bahwa segala bentuk kehilangan bukan menjadi tanggung jawab pengelola parkir yang memberi karcis.

- Advertisement -

“Lah, lantas tanggung jawab siapa dong? Kita kan ke Mandalika mau berwisata, mau santai-santai. Namun kalau was-was takut kehilangan, percuma donk kita berwisata. Lebih baik diam di rumah,” tuturnya.

Ia pun mempertanyakan tugas dan fungsi pengelola parkir tersebut. Belum lagi di karcis parkir yang ia terima tidak tertera stempel pihak resmi, seperti pemda maupun pokdarwis setempat.

“Di kartu karcis itu tidak ada stempel resmi dari pokdarwis atau pemda, jadi apa itu legal?” tanyanya. Ia berharap, supaya tukang parkir bertanggung jawab penuh menjaga kendaraan pengunjung yang berwisata ke mandalika.

“Jangan hanya cari untung doang, tapi minimal buatkan kita kartu parkir yang ditempatkan di masing-masing sepeda motor dan satunya dipegang oleh petugas parkir, biar jelas nanti motor pengunjung,” imbuhnya.

Selain itu, banyaknya tarikan parkir di sekitar pantai tersebut juga menjadi pertanyaan pihaknya. “Masing-masing titik parkir ada petugasnya. Kalau kita bergeser, akan kena parkir lagi,” kesalnya.

Menurutnya, hal ini sangat tidak baik untuk atmosfer pariwisata yang mulai bangkit dari pandemi Covid-19. Ia juga berharap kepada pemerintah daerah, khususnya dinas terkait untuk memberikan pembinaan.

“Supaya tukang parkir ini diberi pembinaan, cara memberikan keamanan, kenyamanan untuk wisatawan jangan malah diam dan lepas tangan terkait persoalan ini,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer