Mataram (Inside Lombok) – Bulan Syawal usai Hari Raya Idulfitri banyak dimanfaatkan oleh kaum muda untuk menikah. Karena bulan Syawal disebut sebagai bulan yang baik untuk menikah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB pun mengingatkan para peserta didik untuk tidak mengikuti tren menikah di bulan Syawal tersebut.
Kepala Dikbud Provinsi NTB, Aidy Furqon mengakui setiap tahun ada kasus siswa yang menikah pada bulan Syawal. Namun jumlahnya dipastikan tidak terlalu banyak. “Selalu ada kasus, tapi tren-nya tidak terlalu banyak,” katanya.
Ia menambahkan, untuk memastikan tidak ada siswa yang menikah usai lebaran tahun ini, pihak sekolah diminta mengecek dan mengontrol para siswa. Diharapkan, dengan pengawasan yang ketat kasus perkawinan anak di Provinsi NTB bisa dikendalikan.
“Mudah-mudahan tidak ada. Saya pantau di setiap sekolah mengecek dan mengontrol anak-anaknya pasca-lebaran,” tegasnya. Aidy pun meminta kepada para peserta didik untuk menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu, baru melangkah ke jenjang pernikahan. “Dituntaskan dulu pendidikannya,” harapnya.
Selain itu, selama libur panjang ini para peserta didik diminta untuk tidak beraktivitas terlalu banyak. Namun disarankan untuk lebih fokus pada kegiatan ibadah. Di mana, libur sekolah akan dimulai tanggal 19-26 April.
“Kita harapkan anak-anak sambil masa libur ini tidak banyak beraktivitas karena masih Ramadan dan menyongsong Idulfitri. Fokus pada ibadah-ibadah,” katanya. Aidy juga menyarankan, agar tidak melakukan aktivitas yang bisa mengganggu fisik maupun psikis. “kita harapkan betul-betul istirahat lah,” tandasnya. (azm)
