Lombok Tengah (Inside Lombok) – Permainan lato-lato banyak digemari anak-anak, bahkan dimainkan hingga ke lingkungan sekolah. Hal ini pun dinilai mengganggu dan membahayakan, hingga salah satu sekolah menggelar razia permainan lato-lato di sekolah.
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Loteng, Mahruf mengatakan pihaknya menjadi salah satu yang melakukan razia lato-lato di sekolah. Razia dilakukan pada para siswa yang membawa permainan itu.
“Kita menyita permainan tek-tok (lato-lato, Red) yang dibawa siswa ke sekolah sekitar 111 buah. Semuanya rata, laki atau perempuan sama saja,” katanya saat dikonfirmasi Inside Lombok, Senin (9/1/2023).
Diterangkan, pihaknya juga telah mengimbau kepada wali murid untuk bersama-sama mengawasi dan menjaga ketika anak-anak bermain permainan tersebut.
Menurut Mahruf, pihaknya tidak melarang siswa bermain. Namun membawa lato-lato ke lingkungan sekolah dikhawatirkan mengganggu pembelajaran, lantaran siswa begitu menggandrungi permainan itu sehingga terkadang lupa waktu.
“Kami tidak melarang permainan, tapi kalau di sekolah kan mengganggu konsentrasi siswa saat belajar,” ujaran.
Ia menuturkan, beredar sebuah foto yang diduga anak sekolah yang bermain lato-lato sehingga mengakibatkan salah satu bolanya pecah. Hal itu yang menjadi kekhawatiran pihaknya. Meski belakangan informasi tersebut telah dinyatakan sebagai misinformasi alias berita hoaks.
“Ya itu yang kami khawatir, karena beredar informasi itu. Memang kami cek ke teman-teman di Mataram,” pungkasnya. (fhr)
