Lombok Tengah (Inside Lombok) – Seorang Mahasiswa asal Desa Bunut Baok, Praya Lombok Tengah (Loteng) inisial SA (22) tahun beberapa waktu lalu dilaporkan meninggal dunia karena gantung diri. Meski begitu, posisi jenazah SA saat ditemukan dirasa aneh dan janggal, sehingga pihak keluarga menaruh curiga hingga mendatangi Mapolres Loteng untuk meminta autopsi jenazah guna mengungkap kebenarannya.
Keluarga SA, Muhammad Nizam mengatakan setelah melakukan musyawarah keluarga pihaknya bersepakat untuk melapor dan meminta pihak kepolisian melakukan autopsi terhadap jenazah karena dinilai ada kejanggalan.
“Setelah kami cermati foto yang kami dapat sangat terpukul karena itu tidak wajar,” ungkapnya, Selasa (27/12/2022) di Mapolres Loteng.
Diterangkan, ada beberapa kejanggalan dalam kasus kematian SA. Salah satunya sepucuk surat yang disebut ditinggalkan SA, dikonfirmasi pihak keluarga tidak mirip dengan tulisan tangan SA. “Yang kita lihat dalam surat itu, sangat jauh berbeda dengan tulisan asli dari korban setelah kami bandingkan,” katanya.
Sebelumnya SA ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung oleh ibu kosnya di sebuah plafon gudang bekas kandang ayam, menggunakan tali sabuk Karate di Dusun Karang Kesambik, Desa Menemeng, Pringgarata, Loteng pada 18 Desember 2022 lalu. Anehnya saat ditemukan jenazah korban dalam posisi kaki menyentuh lantai.
“Kami bersepakat untuk melaporkan dan meminta pihak kepolisian untuk mengautopsi,” ujarnya. Pihak keluarga meminta kepada pihak kepolisian kasus ini untuk ditindak lanjuti hingga mendapat titik terang. Sehingga apapun hasilnya nanti pihaknya akan menerima atas kepergian almarhum. (fhr)