Mataram (Inside Lombok) – Harga ikan tongkol diprediksi akan naik selama beberapa bulan ke depan. Hal ini dipengaruhi oleh hasil tangkap nelayan yang menurun karena angin barat. Padahal salah satu kebutuhan masyarakat ini menjadi penyumpang inflasi 0,06 di Kota Mataram.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Irwan Harimansyah, Jumat (16/12) di Mataram mengatakan angin barat yang terjadi menyebabkan para nelayan tidak melaut, sehingga persediaan ikan tongkol terbatas. Sementara kebutuhan ikan diprediksi akan meningkat menjelang natal dan tahun baru.
“Ketersediaan ikan menurun. Itu yang menyebabkan inflasi,” katanya.Disebutkan Irwan, produksi ikan tongkol di Kota Mataram yaitu sebanyak 30-32 ton per bulan pada kondisi normal. Namun dengan datangnya musim angin barat, produksi ikan tongkol di Kota Mataram menurun mencapai 25 hingga 30 ton per bulan. “Ini kan sangat menurun,” lanjutnya.
Sumbangan inflasi dari ikan ini sebesar 0,06 persen sambung Irwan masih dalam batas yang wajar. Pasalnya, menekan laju inflasi yang bersumber dari ikan cukup sulit dilakukan. “Nanti di Desember ini sudah mulai meningkat,” katanya.
Sementara untuk harga ikan pada Desember ini diprediksi juga akan mengalami kenaikan. Di mana harga ikan tongkol saat ini yaitu sebesar Rp30 ribu per kilogram, diprediksi akan meningkat hingga Rp40 ribu per kilogram. “Ini diprediksi akan naik harganya sampai Maret,” kata Irwan.
Meksi harga ikan melambung tinggi, masyarakat tetap diimbau untuk gemar makan ikan terutama anak-anak sekolah. Karena protein yang tergantung pada ikan sangat dibutuhkan. “Program ini juga kita sedang gencarkan di tingkat sekolah,” ucapnya. (azm)
