Lombok Tengah (Inside Lombok)- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lombok Tengah menyatakan tidak ada pelajar SMP apalagi SD yang menikah dini di masa pandemi.
“Mungkin itu SMA yang menikah. Itu bulan kewenangan kami kalau SMA”,kata Kepala Kepala Disdik Lombok Tengah, H. Sumum, Selasa (1/9/2020) di Praya.
Pernyataan itu disampaikan Sumum, menyusul adanya belasan siswa di Lombok Tengah yang menikah dini di masa pandemi karena terlalu lama libur sekolah.
“Kalau SMP tidak ada saya terima laporan. Begitu pula dengan yang putus sekolah. Karena BDR”, lanjut Sumum.
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya untuk mencegah pernikahan dini, terutama di masa pandemi ini.
Upaya yang dilakukan adalah membangun komunikasi dengan pihak sekolah dan juga orang tua untuk memberikan pemahaman agar tidak memberikan anak-anaknya menikah dini.
“Masalah ini (dampak Covid-19) bukan masalah di Loteng saja. Tapi ini masalah dunia”, katanya.
Dikatakan, Covid-19 adalah bencana non alam yang mesti dihadapi bersama, baik dari sisi ekonomi maupun psikologi peserta didik dengan adanya pembelajaran jarak jauh.
“Yang tadinya anak aktif keluar. Sekarang dilarang jangan terlalu banyak bersentuhan dengan lingkungan luar”,jelasnya.
Diakui bahwa pembelajaran jarak jauh memang tidak epektif bagi siswa. Karena prinsip yang utama saat ini adalah bagaimana menjaga kesehatan siswa dengan menghindarkan mereka dari paparan Covid-19.
“Kalau pembelajaran yang penting ada. Sehingga dilakukan BDR dan daring”,katanya.