Mataram (Inside Lombok) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat memprogramkan pelatihan kerja dengan menyasar seribu calon tenaga kerja berbasis kompetensi atau terampil pada tahun 2021. Hal ini disiapkan guna menyambut penetapan Provinsi NTB sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional.
“Program pelatihan kerja ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur NTB Zulkieflimansyah untuk menyiapkan SDM tenaga kerja lokal terlatih dalam mengantisipasi kebutuhan pasar kerja,” kata Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gde Putu Aryadi, Rabu (19/5/2021).
Ia menjelaskan, pihaknya melalui bidang pelatihan dan produktivitas kerja telah memprogramkan 50 paket pelatihan kerja pola magang untuk menciptakan tenaga kerja siap kerja di bidangnya. Dari 50 paket pelatihan pola magang itu, masing-masingnya terdiri dari 10 putera-puteri NTB baik lulusan SMA atau SMK sederajat maupun para sarjana yang belum bekerja.
Selama mengikuti pelatihan, para peserta akan diberikan materi dan praktik kerja yang dibimbing oleh para instruktur yang professional. Selain itu, mereka juga diberikan uang transport dan uang saku.
“Pelatihan pola magang ini pendanaannya bersumber dari alokasi dana dekon Provinsi NTB tahun 2021 dengan total peserta sebanyak 500 orang,” jelasnya.
“Adapun beberapa sektor lapangan kerja yang menjadi sasaran pelatihan tersebut yakni sektor pariwisata, perbankan, manufaktur, perikanan dan kelautan, serta retail modern,” lanjutnya.
Dari 50 paket pelatihan pola magang tersebut hingga saat ini telah dilaksanakan 30 paket. Selebihnya akan dilaksanakan kembali setelah libur lebaran.
Tak cuma itu saja, ia mengatakan, pihaknya juga memprogramkan 30 paket pelatihan kerja kejuruan atau berbasis kompetensi untuk mengisi pasar kerja industri yang dilaksanakan BLKDLN Disnakertrans Provinsi NTB di Dasan Cermen Mataram.
“30 paket tersebut akan dilaksanakan melalui dua pola, yakni 26 paket di kelas di BLK dan empat paket dengan Mobile Training Unit (MTU), di mana tiap-tiap paket diikuti 16 orang, sehingga jumlah yang dilatih 480 peserta,” terangnya.
Putu Aryadi menyebutkan pelatihan tersebut meliputi permesinan otomotif, baik roda dua dan empat, las listrik dan AC, menjahit, pariwisata, komputer, dan tenaga administrasi. Rata-rata waktu pelatihan dilaksanakan selama 33 hari. Para peserta yang telah lulus mendapatkan sertifikat kelulusan dari BLK dan sertifikat kompetensi dari LTSP.
“Demikian juga sektor-sektor lain terus didorong menyiapkan SDM tenaga kerjanya, termasuk kerja sama dengan sektor swasta. Misalnya perindustrian melalui program inkubasi bisnis, pelatihan enterpreneurship, koperasi dan UMKM, perdagangan, dekranasda, dan lain-lain semuanya bergerak untuk mengisi peluang bisnis ke depan,” pungkasnya.