27.5 C
Mataram
Sabtu, 21 Desember 2024
BerandaBerita UtamaDispar Mataram Belum Sanggup Lanjutkan Pembangunan "Bale Budaya"

Dispar Mataram Belum Sanggup Lanjutkan Pembangunan “Bale Budaya”

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyatakan belum sanggup melaksanakan proyek lanjutan “Bale Budaya” yang berada di areal Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan.

“Kalau diberi anggaran untuk melanjutkan pembangunannya tahun ini, saya tidak berani,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.

Denny mengatakan pihaknya tidak sanggup karena melihat sisa waktu sebab jika anggaran untuk melanjutkan proyek pembangunan Bale Budaya itu dalam APBD tambahan, pastinya waktunya tidak mencukupi.

“Belum kita melakukan persiapan, pelaksanaan tender, fisik dan lainnya, sementara sisa tahun anggaran 2020 sudah mepet,” ujarnya.

- Advertisement -

Oleh karena itu, pihaknya sudah mengusulkan kepada Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dan menyanggupi lanjutan pembangunan Bale Budaya tahun 2021, sekaligus untuk perampungannya.

“Kalau kita diberi anggaran APBD murni 2021, kami siap,” katanya.

Menurut dia kebutuhan anggaran untuk tahapan perampungan Bale Budaya yang dibutuhkan sebesar Rp1,8 miliar, dana itu untuk pemasangan atap, lantai dan berbagai ornamen dengan kearifan lokal sesuai dengan konsep yang sudah ada.

Dimana Bale Budaya yang dibangun di areal RTH Pagutan ini, merupakan sebuah “becingah” atau aula serba guna khas Suku Sasak dengan ukuran 48×48 meter yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan seni, budaya serta edukasi di kota ini.

Karena itu pembangunan Bale Budaya, lanjutnya, memang harus segera rampung agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sehingga bangunan itu dapat menjadi salah satu potensi pendapatan daerah yang baru.

Pihaknya yakin, jika sudah rampung banyak EO (event organizer) terutama EO pernikahan akan melirik sebab areal Bale Budaya didukung dengan kawasan terbuka, dan tempat parkir luas, sehingga bisa disewakan dengan harga lebih rendah dibandingkan tempat lain.

“Kalau di Islamic Center harga sewa gedungnya mencapai Rp20 juta, kita bisa Rp10 juta atau Rp15 juta yang penting ada pemasukan,” katanya mengakhiri. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer