Lombok Timur (Inside Lombok) – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Timur (Lotim), akan mulai kembangkan kembangkan komoditas aren melalui program Kegiatan Desa Pertanian Organik Berbasis Perkebunan. Komoditas tersebut berada di dua lokasi yaitu kawasan Montong Gading, dan juga Dusun Kebon Tatar Kecamatan Selong.
Kepala Bidang Perkebunan Distan Lotim, H Masri mengatakan, Kegiatan Desa Pertanian Organik Berbasis Perkebunan untuk komoditas aren akan mulai dibudidayakan. Pasalnya, komoditas aren di Lotim sudah masuk kategori budidaya yang hampir terlupakan.
“Areal perkebunan aren seluas 80 hektare di kawasan Montong Gading sedang kita usulkan untuk mendapatkan bantuan pembibitan,” ucapnya, saat ditemui di ruangannya, (09/10)
Sementara itu, untuk areal seluas 15 hektare di lingkungan Kebun Tatar akan diprioritaskan untuk pemasaran hasil, mengingat wilayahnya terbatas untuk dilakukan budidaya. Adapun program berbasis perkebunan komoditas aren ini direncanakan menelan anggaran hingga Rp400 juta.
“Kita akan perhatikan komoditas tersebut agar tidak terlupakan,” katanya.
Dikatakannya, untuk para petani aren di lingkungan Kebun Tatar akan diusulkan untuk mendapat fasilitas berupa alat pembuatan gula merah serta kebutuhan lainnya untuk mendukung kelancaran usaha masyarakat setempat.
“Selain memanfaatkan air nira aren sebagai gula merah, petani juga bisa memanfaatkan buahnya sebagai kolang kaling. Langkah itu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat,” paparnya.
Distan Lotim akan memprioritaskan produksi gula merah, sebagai bentuk dukungan dari pihak terkait. Distan Lotim memberikan bantuan berupa berupa mesin pasca panen.
Kendati demikian, budidaya pohon aren ini direncanakan akan mulai pada tahun 2021 mendatang. Budidaya aren tersebut dirasa penting karena kualitas rasa gula merah yang diproduksi memiliki keunggulan rasa dibandingkan dengan gula merah pada umumnya.