32.5 C
Mataram
Jumat, 17 Mei 2024
BerandaBerita UtamaDPRD NTB Minta Masifkan Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar 

DPRD NTB Minta Masifkan Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar 

Mataram (Inside Lombok)- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memprogramkan kurikulum Merdeka. Dimana menjadi salah satu program yang akan segera direalisasikan agar terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul. Namun, masih perlu dimasifkan kembali untuk sosialisasikan agar bisa dengan baik direalisasikan.

 

Menurut, Anggota Komisi V DPRD NTB H. Junaidi Arif berhasilnya sebuah program pendidikan tergantung pada obyek yang dituju. Jika objek ini tidak memahami kebijakan yang diberlakukan maka program itu akan jalan ditempat atau konsep tinggal konsep. Oleh sebab itu harus banyak dikomunikasikan dengan masyarakat. Ketika warga sudah mengetahui dan memahaminya maka ruang yang dipakai oleh masyarakat dalam menggolkan kurikulum merdeka belajar bisa tertunaikan dengan baik.

 

- Advertisement -

“Saya yakin semua itu bagus tapi ketika masyarakat tidak paham maka kebijakan ini hanya jalan ditempat. Sosialisasikan dulu bentuk dari bentuk kurikulum merdeka belajar itu seperti apa sebab pendidikan kita disini erat kaitannya dengan kultur, adat budaya kita,” ujar H. Junaidi Arif, Kamis (2/5).

 

Diakui kurikulum merdeka belajar adalah terobosan yang sangat bagus. Meski demikian harus terus disosialisasikan sehingga tidak hanya sekedar konsep tapi benar-benar terealisasi. Untuk itulah diperlukan komunikasi yang banyak kepada masyarakat berkaitan dengan kurikulum merdeka belajar. Pasalnya ini merupakan barang baru yang tidak bisa serta merta langsung bisa diimplementasikan.

 

“Ide itu boleh saja muncul setiap saat, tetapi ide tersebut tidak semua orang memahaminya. Kalau masyarakat sudah bisa memahami substansinya maka akan bisa dilaksanakan,” tuturnya.

 

Hanya saja program ini barang baru dan belum banyak orang belum mengetahuinya sehingga perlu sosialisasi lebih masif. Apalagi di tengah perkembangan informasi teknologi maka sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung dalam dunia pendidikan harus terus dikuatkan.

 

“Nantinya pembelajaran dengan konsep merdeka belajar akan mudah diimplementasikan,” terangnya.

 

Ditambahkan Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Lalu Muhammad Hidlir menjelaskan, kurikulum Merdeka belajar terbagi menjadi tiga tahapan. Diantaranya kurikulum Merdeka belajar, kurikulum Merdeka berubah, dan kurikulum Merdeka berbagi. Tetapi untuk saat ini semua SMA di NTB masih dalam tahapan kurikulum Merdeka berubah.

 

“Jadi pada momentum Hardiknas 2024, diharapkan semua SMA baik negeri maupun swasta sudah mampu menerapkan kurikulum Merdeka berbagi. Untuk itu diminta para guru diminta agar tidak apatis terhadap kurikulum baru. Karena kurikulum ini merupakan perencanaan yang direncanakan para guru untuk mencerdaskan peserta didik,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer