31.5 C
Mataram
Jumat, 17 Mei 2024
BerandaBerita UtamaMakin Laris Manis, Transaksi QRIS di NTB Melonjak 

Makin Laris Manis, Transaksi QRIS di NTB Melonjak 

Mataram (Inside Lombok)- Pertumbuhan transaksi dan pembayaran menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) di NTB terlihat ada kenaikan signifikan dari sebelumnya. Saat ini saja pengguna QRIS sampai dengan Februari 2024 naik menjadi 449.321 user. Nominal transaksi Januari dari Januari hingga Desember 2023 sebesar Rp776,98 miliar. Volume transaksi dari Januari sampai dengan Desember 2023 sebanyak 6.098.049.

 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Berry Arifsyah Harahap mengatakan pertumbuhan QRIS di NTB luar biasa dibandingkan daerah lain di Indonesia. Baik secara transaksi maupun frekuensi. Diperkirakan hal ini didukung oleh semakin meleknya masyarakat memanfaatkan teknologi untuk melakukan transaksi keuangan secara digital.

 

- Advertisement -

“Mungkin masyarakat sudah semakin terbiasa pakai QRIS,” ujar Berry Arifsyah Harahap, Kamis (2/5).

 

Transaksi secara digital di Provinsi NTB, jumlah volume transaksi Bulan Februari 2024, Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) baik debit maupun kartu kredit sebanyak 6.578.469. Uang Elektronik (UE) sebanyak 1.690.945. Real Time Gross Settlement (RTGS) sebanyak 1.156. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebanyak 17.195. dan QRIS sebanyak 2.428.025.

 

“Grafik pertumbuhan penggunaan QRIS di NTB tertinggi pada Februari 2024. Ini menunjukkan akseptasi penggunaan QRIS di NTB semakin luas. Pengguna QRIS sampai dengan akhir tahun 2023 sebanyak 439.975 user tercatat,” terangnya.

 

Sementara, secara volume, jumlah nilai transaksi Bulan Februari 2024 untuk APMK sebesar Rp6,4 triliun. UE sebesar Rp213 miliar. RTGS sebesar Rp2,9 triliun. SKNBI sebesar Rp853 miliar. Dan QRIS sebesar Rp195,65 miliar.

 

“Kemudahan bertransaksi dengan QRIS didukung oleh semakin banyaknya merchant QRIS. Sehingga pengguna merasakan kemudahan bertransaksi tanpa harus menggunakan uang secara langsung. Cukup dengan handphone yang tersambung mobile banking pengguna,” jelasnya.

 

Dikatakan, QRIS semakin populer di masyarakat, memudahkan transaksi dan mempercepat adopsi teknologi pembayaran di Indonesia.

 

Sementara itu, ditambahkan Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Winda Putri Listya mengatakan, tingginya lonjakan penggunaan QRIS pada bulan Februari 2024 dipengaruhi oleh event budaya Bau Nyale. Pada event tahunan ini transaksi di para pelaku UMKM dilakukan dengan QRIS. “Semakin banyak frekuensi literasi, maka semakin banyak transaksi dengan QRIS,” ucapnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer