27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaDua Dusun di Desa Persiapan Pengantap Kembali Terendam Banjir

Dua Dusun di Desa Persiapan Pengantap Kembali Terendam Banjir

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dusun Bengkang dan Dusun Kebeng Desa persiapan Pengantap, Kecamatan Sekotong sempat diterjang banjir pada Minggu (02/01), sekitar pukul 15.20 Wita. Di mana luapan air disinyalir merupakan banjir kiriman dari wilayah Lombok Tengah yang berbatasan langsung dengan dua dusun tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Inside Lombok, air menggenangi pemukiman warga tidak berlangsung lama. Kendati demikian dilaporkan terjadi kerusakan satu unit rumah dan sekitar 376 kepala keluarga (KK) terdampak.

“Iya, (itu) banjir kiriman dari wilayah Loteng. Infonya ada 376 KK terdampak,” kata Pejabat Sementara Kades Persiapan desa Pengantap, Andi Purnawan saat dikonfirmasi, Minggu (02/01/2022).

Terpisah, Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta membenarkan banjir yang terjadi di kedua dusun tersebut akibat kiriman dan tingginya intensitas hujan di wilayah Lombok Tengah. Di mana air sungai di wilayah tersebut meluap dan tanggul yang ada tidak mampu membendung aliran air.

“Bahkan ketinggian air saat banjir mencapai pinggang orang dewasa,” ucap Kadek.

Selain volume yang cukup tinggi, arus air diakuinya cukup deras. Luapan ini juga dinilai karena jembatan penghubung kedua dusun itu masih dalam proses perbaikan, setelah beberapa waktu lalu terputus akibat banjir.

“Untuk mengantisipasi banjir susulan, masyarakat sudah kami imbau untuk tetap waspada,” tegasnya. Saat ini, situasi di lokasi disebut Kadek cukup kondusif. Di mana masyarakat terdampak sudah mulai membersihkan rumah masing-masing.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lobar, Hartono Ahmad mengakui kawasan itu menjadi daerah langganan banjir. Terlebih saat arus air dari Lombok Tengah tak bisa dibendung.

“Karena dataran di Bengkang dan Kebeng ini lebih rendah, dan sungai itu hulunya di Lombok Tengah,” jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (03/01/2022).

Menurutnya, warga yang rumahnya ada di pinggir sungai dan masuk titik rawan perlu segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Bahkan pihaknya berharap agar segera ada penanganan dari pihak BWS. Supaya sungai di wilayah tersebut bisa diperdalam, sehingga tidak sedangkal saat ini.

“Tahun ini semoga BWS bisa memperbaiki sungai itu. Lumpur dan sedimentasinya bisa diangkat, supaya bisa jadi lebih dalam,” harapnya.

Begitu pun dengan jembatan yang terputus akibat banjir di akhir 2021 lalu. BPBD berharap, Pemerintah Provinsi bisa segera merealisasikan perbaikannya sesuai dengan janji mereka.

“Semoga jembatan juga bisa segera dibuat yang baru, sesuai janji Pemprov,” pungkas Hartono. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer