Lombok Timur (Inside Lombok) – BEM Universitas Hamzanwadi gelar Peken Hamzanwadi dengan tema revitalisasi bazar ramadan berbasis digital payment sistem di Gor YPH PPD NWDI Pancor. Event ini ditujukan untuk peningkatan literasi keuangan.
“Peningkatan literasi keuangan menjadi point penting dalam pembangunan daerah di era 4.0 ini melihat Lotim masih kurang masif ekosistem digital payment. Padahal gagasan Pemda Lombok Timur NTB tentang smart city begitu bagus,” ungkap Junaidi selaku ketua panitia, Rabu (20/04).
Karena itu, perlu peningkatan kualitas masyarakat tentang transformasi digital dan peningkatan literasi finance. Melihat fakta itu, Bem Universitas Hamzanwadi berusaha memberikan gagasan baru tentang edukasi dan aplikasi dalam pemanfaatan literasi keuangan di era digital ini.
Ia menegaskan, dengan mengusung tema revitalisasi bazar Ramadan berbasis digital payment system, event juga dihajatkan untuk pemulihan perekonomian di bulan suci Ramadan yang sejak 2 tahun terdampak pandemi Covid-19.
Dengan konsep pemberdayaan dan peningkatan kesadaran, betapa pentingnya jiwa entrepreneur di era saat ini. Maka pra event Peken Hamzanwadi ini dilaksanakan selama 1 minggu dengan berbagai rangkaian kegiatan yang diikuti mahasiswa.
“Rangkaian kegiatan seperti donor darah, webinar entrepreneur, sosialisasi digital payment dan launching forbis hamzanwadi (Forum Bisnis), forbis menjadi central pemberdayaan produk produk mahasiswa, bazar Ramadhan yang diinisiasi Bem Universitas Hamzanwadi,” tuturnya.
Event itu juga dirangkaikan dengan kegiatan, pameran produk UMKM & IKM, Islamic competition,sosialisasi keuangan, book fair, pameran teknologi, pasar murah, vaksinasi, sosialisasi beasiswa dan banyak lagi hiburan yang bisa dinikmati di area acara yang bertepat di GOR YPH PPD NWDI pancor.
Ketua Yayasan Pendidikan Hamzanwadi, H. M. Djamaluddin menyambut baik agenda itu. Ia menyebutkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa bisa menjadi duta dalam rangka sosialisasi kondisi dan agenda pembangunan daerah. Karena itu, mahasiswa harus berperan aktif dalam transformasi digital.
“Peken Hamzanwadi ini begitu bagus, karena menjadi bagian dari instrumennya. Kami menyambut baik semua kegiatan mahasiswa sebagai upaya pengembangan potensi yang bisa dikembangkan di masyarakat di sekitar,” ujarnya.
Ia menilai, Peken Hamzanwadi yang diselenggarakan BEM Universitas Hamzanwadi dalam rangka menyambut bulan Ramadan ini sebagai wadah bagi UMKM masyarakat secara umum, dan mahasiswa secara khusus.
Kegiatan tersebut sekaligus memperkenalkan sistem pembayaran digital yaitu QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Pembayaran lebih cepat, aman dan mudah. Saat ini di luar negeri sudah tidak lagi menggunakan pembayaran tunai. (den)