27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaEkonomi NTB 2021: Berhasil Tumbuh Positif di Tengah Pandemi

Ekonomi NTB 2021: Berhasil Tumbuh Positif di Tengah Pandemi

Mataram (Inside Lombok) – Pertumbuhan ekonomi NTB sepanjang 2021 tercatat tumbuh 2,30 persen dibandingkan dengan 2020. Melihat dari sisi produksi, sektor konstruksi menjadi kontribusi paling besar penyumbang pertumbuhan ekonomi NTB di 2021, yakni sebesar 8,94 persen. Dari sisi pengeluaran komponen ekspor luar negeri sebesar 19,72 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin menjelaskan pertumbuhan ekonomi NTB bisa tumbuh 3,16 persen di triwulan IV 2021 untuk year on year (y on y). Kendati pertumbuhan ekonomi NTB berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional triwulan IV yang mencapai 5,02 persen.

Artinya ekonomi NTB masih di bawah angka pertumbuhan nasional untuk triwulan IV 2021. Untuk q to q mengalami pertumbuhan kontraksi di triwulan IV 2021 dIbandingkan triwulan III 2021, tumbuh -0,53 persen. Walaupun pertumbuhan secara y on y mengalami peningkatan, tapi secara quarter to quarter (q to q) pertumbuhan penurunan.

“Jadi kita di 2021 secara keseluruhan dari triwulan I-IV pertumbuhan ekonomi NTB 2,30 persen, baik dengan tambang maupun non tambang,” tutur Wahyudin, Senin (7/3).

Dari produk domestik regional bruto (PDRB), pertumbuhan ekonomi NTB yang tidak masuk kategori pertambangan bijih logam secara y on y pada triwulan IV 2021 tumbuh lebih tinggi sebesar 4,09 persen dibandingkan triwulan IV 2020 . Namun demikian q to q tanpa pertambangan bijih logam justru lebih dalam lagi kontraksinya 2,57 persen. Sedangkan secara total sepanjang 2021 tumbuh 2,85 persen tanpa tambang.

“Pertumbuhan y on y yang paling tinggi adalah terjadi triwulan ke 2 pada 2021 yaitu 4,77 persen, ini pertumbuhan dengan pertambangan, sedangkan tanpa tambangang selama periode Covid-19 sebesar 5,79 persen,” terangnya.

Jika melihat pertumbuhan ekonomi triwulan IV secara q to q pertumbuhan ekonomi dari sisi akomodasi, makan dan minum memiliki pertumbuhan yang paling tinggi 37,91 persen, kedua transportasi dan gudang 18,85 persen, ketiga pertambangan 11,35 persen.

Sedangkan secara y on y pertumbuhan PDRB yang tertinggi triwulan IV adalah dari kategori pengadaan listrik dan gas 11,14 persen, transportasi dan pergudangan 8,13 persen, jasa kesehatan 7,63 persen.

“Masih didominasi oleh pertanian, pertambangan, perdagangan. Di mana tiga lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar pada PDRB NTB,” ujarnya.

Sementara itu, menurut lapangan usaha sumber pertumbuhan ekonomi NTB paling besar bersumber dari perdagangan sebesar 0,91 persen pada triwulan IV. Dari data yang ada dari sisi kontruksi 0,74 persen.

“Paling tidak kita melihat dua kategori yang paling tinggi memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi NTB triwulan IV 2021 secara y on y,” katanya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer