Mataram (Inside Lombok) – Perjalanan karir Madam Bonita meniti karir hingga mencapai puncak kesuksesan melalui jalan yang tidak mudah. Kisah itu pun diangkat dalam sebuah film untuk memotivasi anak muda.
Beberapa tempat yang memiliki sejarah dalam perjalanan karir Madam Bonita pun dipilih menjadi lokasi pengambilan gambar. Antara lain Lombok, Bali, Jakarta dan direncanakan akan ada pengambilan gambar di beberapa tempat di Eropa.
Pulau Maringkik Kabupaten Lombok Timur terpilih menjadi salah satu lokasi syuting yang dianggap pas oleh Madam Bonita. Pemilihan pulau ini dinilai memiliki kesamaan dengan tempat kelahirannya, ”Kebetulan Maringkik ini ada kesamaan dengan daerah kelahiran saya di Sulawesi, suasananya hampir mirip,” ujarnya.
”Sentuhan Terakhir” merupakan film kisah nyata perjalanan Madam Bonita dalam mencapai karirnya. Di mana kerja keras yang dilakukan sejak masih kecil membuahkan hasil dalam bisnis yang dijalankannya saat ini. Meski berasal dari kampung terpencil, ia mampu keliling dunia dan memiliki bisnis yang cukup beragam.
”Film ini bercerita tentang bagaimana saya menyentuh bisnis-bisnis saya dengan keunikan karakter saya, sehingga menjadikan segala bisnis yang saya sentuh itu menjadi jalan, padahal menurut anggapan orang itu sulit bahkan tidak mungkin,” katanya
Madam Bonita yang sudah lama menetap di Kota Mataram ini juga menceritakan, film ”Sentuhan Terakhir” yang akan ditayangkan nantinya tidak hanya menghibur tapi diharapkan juga dapat memotivasi banyak orang terutama yang lahir di perkampungan, karena menurutnya setiap manusia memiliki kesempatan untuk bisa sukses selama mau bekerja keras.
“Kemandirian dan kemauan yang kuat untuk belajar insya Allah kita berhasil. Itu poinnya,” terangnya.
Pengusaha sukses kelahiran Sulawesi ini sudah memiliki berbagai macam bisnis yang berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Namun saat ini, dirinya fokus di dua daerah saja yaitu Bali dan NTB. Jenis usaha yang dijalankan seperti kuliner, travel agen haji dan umrah, salon dan spa.
“Sekitar tujuh bisnis yang saya kembangkan di Bali dan NTB itu siang malam saya urus, sampai ada beberapa cabang seperti Warung Sulawesi. Saya juga kalau di Bali menjadi konsultan properti,” ungkapnya.
Diterangkannya, semua bisnis yang dijalankan saat ini selalu pakai sentuhan yang unik dan berkarakter sehingga rata-rata bisnis berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah ada kuliner, restoran, spa itu semua berhasil karena ada sentuhan terakhir itu tadi,” pungkasnya.
Madam menambahkan, pemilihan Pulau Maringkik sebagai salah satu lokasi syuting film “Sentuhan Terakhir”, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan ke pulau tersebut. Karena melihat potensi alam yang cukup melimpah dan keunikan di desa tersebut menjadi daya tarik para wisatawan.
“Kita sudah tahu destinasi di Lombok banyak yang kenal. Tapi dengan menjadikan sebagai lokasi syuting juga agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas,” ujarnya. Untuk diketahui, Desa Pulau Maringkik daerah dengan padat penduduk. Suku yang bertempat tinggal di pulau kecil tersebut berbagai macam seperti Suku Sasak, Bugis dan Mandar. Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Bajo. (azm)