Mataram (Inside Lombok) – Wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara diguncang gempa tektonik pada Senin (28/9/2020) siang pukul 11.44.58 WITA. Getaran ini cukup dirasakan sebagian wilayah di Pulau Lombok.
Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,2. Sedangkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 11,55 LS dan 117,97 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 245 km arah Barat Daya Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT pada kedalaman 37 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat patahan di luar zona subduksi (outer rise). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault),” ujar Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi, S.Si, melalui keterangan resmi, Senin (28/9/2020).
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sumbawa dengan skala II – III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah serta terasa getaran.
Kemudian wilayah Denpasar dan Mataram dengan skalanya II MMI. Getaran juga dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang dalam posisi tergantung bergoyang.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tambahnya.
Sampai pada pukul 12.40 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.
Agar terhindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.