Mataram (Inside Lombok) – Gempa tektonik dengan magnitudo 6.7 mengguncang wilayah Samudra Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara pada Selasa (22/01/2019) sekitar pukul 07.59 Wita. Pusat gempa terjadi di laut pada jarak 114 Km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Gempa dengan kedalaman 15 Km ini adalah jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng indo-Australia ke Eurasia. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa tersebut dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault)
Masyarakat sekitar lokasi gempa melaporkan bahwa gempa tersebut dirasakan di daerah Tambolaka, Waingapu, Waikabubak, Bima, Sumbawa, Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Denpasar.
Diketahui telah terjadi 20 kali gempa sejak Pukul 07.59 Wita hingga pukul 13:55 Wita di wilayah Pulau Sumba. Sebelumnya pada pukul 07.59 Wita terjadi gempa dengan mangnitudo 6.2 pada jarak 92 Km arah barat daya Kota Waikabubak.
Berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sampai saat ini belum diketahui dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan lebih memerhatikan mitigasi ketika terjadi gempa. Ia juga mengingatkan untuk selalu mengecek informasi resmi yang bersumber dari BMKG.
