30.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaBerita UtamaGMS Akan Ditata dengan Anggaran Rp 7,2 Miliar dari APBD Murni Lobar...

GMS Akan Ditata dengan Anggaran Rp 7,2 Miliar dari APBD Murni Lobar Tahun 2021

Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat akan melakukan penataan untuk menghidupkan kembali monumen Giri Menang Square (GMS) yang sudah lama tak terurus. Terhitung kurang lebih sejak tahun 2014 silam.

Anggaran untuk mempercantik monumen itu pun direncanakan sebesar Rp 7,2 miliar yang dianggarkan dari APBD murni tahun 2021. Target lelang tender paling lambat rencananya bulan April mendatang.

“Konsepnya pertama akan memakai konsep-konsep tradisi, kemudian di situ ada peringatan setiap penanggalan awal bulan hijriyah, supaya setiap tanggal 1 bulan hijriyah itu muncul dan ada penanda” beber Kadis Perkim Lobar, H. Lalu Winengan, usai rapat perencanaan di Kantor Bupati Lobar, Senin (15/02/2021).

Karena icon Lobar itu disebutnya harus ditata cantik supaya bisa dinikmati oleh masyarakat. Sehingga konsep penataan yang akan dianggarkan ini diharapkan mampu untuk menarik perhatian dan antusias masyarakat yang melintas, terutama masyarakat Lombok Barat.

- Advertisement -

“Diharapkan supaya ini bisa menjadi contoh icon Indonesia yang berada di Lombok Barat” imbuhnya.

Saat ini penataan itu masih dalam proses perencanaan, dengan target paling lambat bulan April mendatang sudah masuk tender. Karena icon tersebut terkenal dengan air mancurnya, maka penataan itu pun akan lebih kepada perpaduan permainan lampu dengan air. Di mana nanti di GMS itu rencananya akan ditayangkan juga iklan.

“Sekarang anggarannya Rp 7,2 miliar, masuk tendernya antara pertengahan atau akhir April. Nanti bulan Juni atau Juli sudah mulai dikerjakan, direncanakan proyeknya bisa selesai dalam waktu lima bulan” papar Winengan.

Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, misalnya seperti yang terjadi pada proyek penataan Senggigi saat ini, ia mengaku pihaknya akan memulai dengan mengurus Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL UPL). Kemudian melakukan kajian lingkungan terlebih dahulu. Ia juga mengaku bahwa pihaknya akan berupaya untuk berkonsultasi dari awal dengan APH.

“Dari awal saya akan lakukan konsultasi dengan APH, terutama inspektorat. Kalau sudah saya bangun sesuai teknis, sudah sesuai arahan inspektorat, tapi kalau ada sesuatu yang terjadi, maka itu adalah kodrat Allah” tandasnya.

- Advertisement -

Berita Populer