Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Lombok Timur (Lotim) melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), berikan perhatian kepada guru honor non sertifikasi tingkat SMP. Salah satunya dengan memberikan tambahan honor dan juga bantuan untuk siswa miskin berprestasi melalui program ‘Lotim Cerdas’.
Bupati Lombok Timur, H M Sukiman Azmy dalam sambutannya mengatakan, zakat yang ada di Baznas Lotim tersebut bukan semata untuk masyarakat miskin saja. Ada delapan klaster yang boleh menerima zakat, infaq, dan shodaqoh tersebut. Di antara delapan klaster tersebut terdapat klaster fisabilillah. Yaitu yang berjuang di jalan allah termasuk memberikan guru yang memberikan pembelajaran termasuk fisabilillah.
“Di situlah letaknya guru bisa menerima amil, zakat, dan shodaqoh dari Baznas,” ucapnya saat launching Lotim Cerdas, di Pendopo Bupati, Rabu (25/11).
Sekertaris Baznas Lotim, Abdul Hayyi Zakaria juga mengatakan, bantuan bagi guru honorer non sertifikasi tersebut saat ini hanya menyasar 215 sekolah di tingkat SMP yang ada di Lotim. Adapun untuk guru honorer non sertifikasi yang berhak menerima sepenuhnya akan diserahkan kepada kepala sekolah untuk mengaturnya.
“Untuk katagori guru yang mendapatkan yakni guru honorer, terutama yang non sertifikasi. Dan juga guru yang belum mendapatkan insentif dari daerah,”
Dikatakannya, bantuan dari Baznas melalui program Lotim Cerdas tersebut guna menutupi kekurangan honor dari Daerah bagi para guru yang belum mendapatkan insentif dari daerah atau bantuan lainnya.
Adapun bagi guru PNS, Kata Hayyi, bisa saja mendapat bantuan tersebut, namun saat ini pihaknya akan lebih memprioritaskan para guru yang masih honorer dan yang belum menerima insentif sama sekali dari Pemda Lotim.
“Boleh saja para PNS menerima bantuan, akan tetapi kita prioritaskan dulu bagi guru honorer,” katanya.
Masing-masing guru honorer nantinya akan mendapatkan bantuan minimal Rp300.000-Rp500.000, besaran yang didapat oleh para guru honorer tergantung dari kebijakan kepala sekolah masing-masing untuk mengaturnya.
“berapa besaran yang akan diberikan kepada masing-masing guru tergantung banyaknya guru yang layak mendapatkan bantuan di masing-masing sekolah tersebut. Nanti kepala sekolahnya yang mengaturnya,” imbuhnya.
Dalam perencanaan Baznas sendiri pada tahun ini menargetkan 1000 guru honorer yang akan mendapatkan bantuan tersebut. Namun hasil pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS ) yang belum maksimal. Oleh karena itu pihaknya baru bisa menyasar 215 sekolah saja untuk program ini, ke depan program tersebut akan diperluas lagi.
” Walaupun sedikit, kita akan upayakan bantuan tersebut kepada guru honorer,”cetusnya.