Lombok Timur (Inside Lombok) – Minyakita merupakan produk minyak murah bersubsidi yang diluncurkan pemerintah sejak 2022 lalu, sehingga dalam penjualannya pun telah diatur agar dapat didapatkan oleh masyarakat secara merata. Untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng rakyat tersebut, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat.
“Dalam surat edaran tersebut telah diatur harga eceran tertinggi (HET) Minyakita yakni sebesar Rp14 ribu per liter, sementara untuk minyak curah yakni Rp15.500 per liter,” ujar Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Lombok Timur, Lalu Dami Ahyani kepada Inside Lombok, Kamis (02/03).
Tak hanya diatur tentang harga, produk Minyakita juga dilarang untuk dijual secara pemaketan. Hal itu untuk menjaga ketersediaan minyak goreng tetap aman saat memasuki bulan Ramadhan hingga lebaran.
“Di sana juga diatur agar produk minyak rakyat tidak dijual secara paket, kadang ada yang jual dengan paketan produk lain maka itu dilarang,” tuturnya.
Dalam penjualan maupun pembelian minyak goreng, penjual atau pembeli dibatasi dalam memperjual belikan minyak curah maupun Minyakita dalam stok banyak. Di mana minyak curang hanya boleh dijual sebanyak 10 kilogram per orang dah sehari, sementara Minyakita hanya 2 liter per orang dalam seharinya.
Penjualan Minyiakita secara online juga sangat dilarang dalam surat edaran tersebut, di mana Minyakita hanya boleh beredar di pasar agar perputaran barang dapat dipantau dan berputar di areal pasar, jika ditemukan adanya pedagang yang menjual secara online maka akan dilakukan penindakan.
“Penjualan Minyakita secara online dilarang sekarang, maka dari itu kalau ada yang menjual di media sosial silahkan lapor pada kami,” pungkasnya. (den)
