Lombok Tengah (Inside Lombok) – Ratusan kapal penangkap ikan dari luar daerah sandar di Pelabuhan Awang, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Kapal-kapal tersebut sudah singgah di sana sejak beberapa minggu terakhir.
Kondisi cuaca yang buruk dan gelombang air laut yang tinggi disinyalir menjadi alasan kapal-kapal luar daerah bersandar sementara di Pelabuhan Awang. Terlebih melihat bahaya cuaca ekstrem jika tetap melaut.
“Untuk menghindari ombak yang besar di tengah laut. Karena cuaca ini tidak menentu. Sehingga mereka menepi dulu untuk bersandar. Berlindung istilahnya,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, Kamrin, Senin (27/12/2021) di Praya.
Dijelaskan, kapal-kapal penangkap ikan tersebut berasal dari beberapa daerah seperti Tegal, Pekalongan dan juga Benoa, Bali. Wilayah tangkapan ikan kapal-kapal penangkap ikan tersebut adalah wilayah Indonesia bagian timur.
Mengingat Pelabuhan Teluk Awang adalah yang paling dekat dari tempat mereka menangkap ikan. Sehingga ketika melihat kondisi cuaca buruk mereka memutuskan untuk menepi ke Pelabuhan Awang.
“Yang paling dekat kan pelabuhan Awang,” ujarnya. Dikatakan, posisi pelabuhan Awang memang sangat strategis. Sehingga ke depan rencananya pelabuhan itu akan dikembangkan menjadi pelabuhan khusus untuk wilayah Indonesia timur.
Akan tetapi, kapal-kapal penangkap ikan tersebut tidak melakukan bongkar muat di pelabuhan Awang. Hal itu lantaran sejumlah fasilitas yang dibutuhkan seperti cold storage atau ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu untuk mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan nelayan belum tersedia.
“Fasilitas pendingin untuk kapal-kapal besar biasanya disiapkan di pelabuhan pangkalan mereka seperti di Benoa, Pekalongan dan Tegal,” jelasnya. Ke depan, diharapkan segera ada investor yang masuk ke pelabuhan Awang dan membangun berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk bongkar muat kapal tersebut. (irs)