Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih kerap kali terjadi. Dari data Dinas Pemberdayan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), terdapat lima kecamatan dengan angka kasus tertinggi.
Kepala DP3AKB Lotim, H. Ahmat mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak didominasi khususnya kekerasan seksual. Ia menyebutkan terdapat lima kecamatan penyumbang angka kasus tertinggi. Antara lain Selong, Masbagik, Jerowaru, Sakra Timur, dan Pringgabaya.
Kendati demikian, kasus kekerasan di kecamatan yang lain juga masih tetap ada dan bisa terjadi kapan sana, di mana saja. “Meskipun ada lima kecamatan yang tertinggi. Namun kecamatan yang lain juga masih rentan, karena dampak media sosial ini, sehingga pencegahan harus kita lakukan di semua wilayah,” katanya saat ditemui di ruangannya, Kamis (11/02).
Menurutnya, kekerasan yang terjadi tak bisa dihindarkan dari dampak negatif penggunaan media sosial. Di samping faktor eksternal tersebut, pola asuh orang tua juga sangat penting untuk mengantisipasi kekerasan pada perempuan dan anak.
“Faktor penyebab itu sangat banyak, tapi faktor yang paling penting yakni pola asuh anak,” tuturnya. Kondisi itu kemudian membuat pihak DP3AKB membuat berbagai macam bentuk sosialisasi dan pendampingan di tingkat bawah, seperti pendampingan terhadap keluarga dan perempuan melalui Forum Anak dan Forum Gender. (den)
