Lombok Tengah (Inside Lombok)- Kalangan legislatif di Lombok Tengah (Loteng) telah menjanjikan kenaikan insentif guru honorer pada tahun 2021 dari Rp100 ribu per bulan menjadi Rp1 juta.
Namun, janji itu nyatanya tidak bisa direalisasikan. Dalam pembahasan APBD 2021 kenaikan insentif guru honorer tidak dimuat.
“Kemarin memang Komisi IV minta kenaikan insentif guru honorer. Tapi tidak bisa karena anggaran terbatas”,kata PLT Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng, H.Lalu Idham Khalid, Jum’at (13/11/2020) di Praya.
Diakuinya bahwa insentif guru honorer ini sudah lama tidak dinaikkan. Akan tetapi, fiskal daerah sedang tidak memungkinkan untuk menaikkan insentif mereka di tahun 2021.
“Dana transfer saja tahun depan jauh sekali menurun kita dapat”, ujarnya.
Sementara itu, jumlah guru honorer di Loteng sekitar 3.760 orang. Butuh anggaran sebesar Rp38 miliar per tahun untuk kenaikan insentif guru honorer sebesar Rp1 juta tersebut.
Kenaikan insentif itu sejatinya direncanakan akan diberikan kepada guru-guru honorer, yang tidak lulus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Keputusan tersebut sebelumnya sudah disepakati bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Loteng.
Akan tetapi, pandemi Covid-19 membuat rencana kenaikan insentif guru honorer itu tidak bisa direalisasikan.