27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaInvestor Asal Singapura Lirik Investasi Pabrik Pakan dan Olahan Udang di KSB

Investor Asal Singapura Lirik Investasi Pabrik Pakan dan Olahan Udang di KSB

Mataram (Inside Lombok) – Investasi di NTB mulai banyak dilirik oleh para investor, baik dari dalam daerah maupun luar negeri. Tidak hanya di Pulau Lombok, juga di Pulau Sumbawa. Salah satunya seperti investor asal Singapura yang melirik investasi pabrik pakan dan pengolahan udang yang segera dibangun di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) NTB, Mohammad Rum mengatakan investor asal Singapura yaitu Lim Chen Chong Djamis rencananya akan membangun pabrik pakan dan pengolahan di KSB. Pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan investor tersebut dan disambut langsung oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah beserta pejabat terkait di lingkup Pemprov NTB.

“Masih (pembahasan kerjasama dengan PT. GNE dan Bank NTB Syariah, Red). Selain investor asal Singapura ada asal negara ginseng Korea Selatan, Mr. Kim Tong Gyeom juga tertarik untuk berinvestasi di NTB,” ujar Rum, Jumat (17/2).

Rencana investor asal Korea Selatan akan melakukan investasi pada sektor perkebunan, tepatnya pengolahan kopi di Sembalun,, Kabupaten Lombok Timur. Nantinya tidak hanya lokasi pengolahan kopi yang akan dibangun, melainkan akan membuat wisata alam perkebunan kopi sekaligus membuat sekolah pengolahan kopi bagi warga lokal.

“Masyarakat lokal akan diajarkan bagaimana cara mengolah bahan mentah kopi sampai pada tahap pengemasan bahkan pemasaran. Alhamdulillah satu demi satu investor luar negeri sangat berminat untuk investasi di daerah kita,” tuturnya.

Dikatakan, agar rencana investasi ini tidak hanya wacana saja, pihaknya memberikan masukan kepada calon investor agar menuangkan rencana investasi tersebut dalam proposal kegiatan teknis dan membuat permohonan rekomendasi pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB.

“Untuk PMA syaratnya minimal investasi Rp10 miliar, dan izin menjadi kewenangan pusat. Sementara untuk PMDN di bawah Rp10 miliar dan pengurusan izin yakni di kabupaten maupun provinsi,” jelasnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu investor asal Singapura memastikan komitmennya untuk membangun pabrik pakan dan pengolahan udang di NTB. Di mana mereka ingin menjadikan Sumbawa sebagai pusat kuliner di Indonesia dan Pusat Ekspor Udang Indonesia.

“Mereka sedang merencanakan dan mengatur semuanya sekarang. Di mana mereka menilai letak geografis Sumbawa cukup strategis dan memiliki potensi alam yang cukup banyak,” terangnya.

Bahkan mereka sudah menunjukkan komitmennya, dimana mereka akan menggelontorkan sebanyak USD 30 juta atau setara dengan Rp454 miliar lebih untuk membangun sektor pertanian, pemrosesan, pengadaan pendingin, logistik, hingga pembangunan pabrik pakan dan penetasan.

Nantinya tahap pertama, kapasitas pengolahan udang yang akan diproduksi sekitar 3.000 ton udang Vannamei per tahun dan terus meningkat setidaknya 50 persen per tahun. Upaya ini diyakini mampu menjadikan NTB sebagai daerah pengekspor udang di Indonesia. Tidak lagi melalui pengiriman bahan mentah ke Pulau Jawa. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer