Mataram (Inside Lombok) – Transaksi investasi pasar modal selama 2022 ini mulai dari Januari hingga April tercatat mencapai Rp1,7 triliun. Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB mencatat tingginya nilai transaksi sampai April 2022 ini seiring dengan meningkatnya jumlah investor di pasar modal. Artinya masyarakat sudah banyak melirik investasi pasar modal.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana mengatakan per Januari hingga April 2022 kemarin jumlah investor di pasar modal di NTB sebanyak 75.024 investor dengan nilai investasi Rp1,7 triliun.
“Sepanjang 2022 sampai april transaksi Rp1,7 triliun Kalau untuk akumulasinya, kenaikan secara bulanan belum kita lihat. Tapi kurang lebih rata-rata transaksi di NTB Rp500 miliar,” ungkap Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, Jumat (27/5).
Saat ini dominasi investor saham di NTB berasal dari Kota Mataram sebanyak 9.753 investor, kedua ada Lombok Timur yang padat penduduk dengan jumlah Single Investor Identification (SID) aktif sebanyak 5.035 orang dan Lombok Tengah sekitar 4.501 orang. Lombok Barat 3.473 orang, Kabupaten Sumbawa 2.900 orang, Kabupaten Bima 2.557 orang. Kemudian Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 873 orang, dan Kabupaten Dompu 807 orang.
“Kabupaten yang paling rendah investornya adalah Kabupaten Lombok Utara (KLU) sekitar 626 orang. Kita akan coba untuk terus dorong,” terangnya.
Kendati, jika melihat sepanjang periode Januari-April 2022 transaksi pasar modal NTB tumbuh positif, tentunya akan semakin tumbuh positif kedepannya. Baik transaksi di pasar saham ataupun reksadana. Adapun aset investor NTB di pasar saham senilai Rp691,4 miliar dan selain saham mencapai Rp355,7 miliar. Jika dilihat secara Nasional jumlah SID saham NTB per April 2022 berada pada peringkat ke 20 dengan total SID sebanyak 30.525 investor. Meningkat drastis sejak dibuka pada 2017 hanya 2042 investor.
“Memang untuk investor pasar modal di NTB ini kebanyakan dari kalangan pelajar, pegawai swasta dan pengusaha serta pensiunan lainnya. Tapi jika lihat dari gendernya itu laki-laki paling banyak 19.740 SID sedangkan perempuan sebanyak 10.661,” jelasnya.
Sementara itu, kian meningkatnya investor pasar modal di NTB didorong dengan masuknya driver Gojek sejak melantainya Gojek dan Tokopedia (Goto) di pasar modal. Pasalnya setiap driver gojek diberikan saham senilai Rp300 ribu per orang. Melihat potensi tersebut perlu diedukasi para driver gojek tentang bagaimana memulai pasar modal yang legal dan logis. Karena sebagian besar dari mereka belum memahami soal pasar modal.
“Sekarang juga peminat sekolah pasar modal di NTB juga terus bertambah sepanjang tahun 2022. Total peserta dari sekolah pasar modal mencapai 12.392 orang datang dari berbagai kalangan,” tandasnya. (dpi)