Lombok Tengah (Inside Lombok) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah (Loteng) menjadi salah satu fasilitas rujukan bagi bayi yang menderita sakit, termasuk bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Sayangnya, fasilitas di rumah sakit tersebut saat ini belum memungkinkan untuk perawatan bayi yang lahir di bawah berat badan 1000 gram.
Dokter Spesialis Anak RSUD Praya, Putu Diah Vedaswari mengakui instalasi NICU (neonatal intensive care unit) di RSUD Praya memang menjadi pusat rujukan di Loteng. “Lumayan banyak bayi-bayi yang sakit dari puskesmas dari polindes yang memang kondisinya tidak baik,” jelasnya, Selasa (21/2/2023) di RSUD Praya.
Pihak rumah sakit pun berencana melakukan kolaborasi di tingkat puskesmas untuk meningkatkan penanganan kesehatan. Terutama agar bayi yang baru lahir tidak sampai harus dirujuk ke rumah sakit.
“Nanti kita kolaborasi di puskesmas untuk mengetahui kondisi bayi yang harus segera dirujuk. Bahkan bulan ini ada kita menerima bayi yang beratnya 1000 gram lahir banyak,” ujarnya.
Kondisi itu pun menjadi dilema, karena RSUD Praya sendiri masih tergolong rumah sakit tipe C, sehingga belum bisa menerima rujukan pasien bayi baru lahir dengan berat badan di bawah 1000 gram. “Sedangkan kita di pelayanan bayi baru lahir yang prematur itu hanya boleh minimal 1800 gram, tapi sebagian besar masyarakat dengan jaminan lokal tidak mau dirujuk,” ujarnya.
Dikatakan, pihanya kesulitan jika memang harus rujuk pasien yang terkadang tidak mau karena harus menggunakan BPJS di tempat lain. Bahkan ia mengungkapkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Loteng terbilang cukup tinggi.
“Untuk kematiannya bayi untuk bulan ini sekitar lima, karena memang sebagian besar yang meninggal karena BBLR,” ujarnya.
Pihaknya menyarankan pada saat ibu hamil benar-benar dipersiapkan kesehatan sebelum hamil, hingga siap untuk melahirkan. Jika risiko melahirkan tinggi, wajib melahirkan di rumah sakit.
“HB-nya, nutrisinya, jangan sampai ibunya gizi buruk saat hamil kemudian HB-nya harus normal,” pungkasnya.
Menambahkan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Loteng, dr. Nasrullah mengatakan pada tahun 2022 jumlah kelahiran bayi sebanyak 18 ribuan bayi, dari jumlah tersebut sekitar 800 bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yang tersebar di hampir seluruh puskesmas.
“Di Loteng sekitar 800 kelahiran bayi BBLR dan hampir merata di seluruh puskesmas di Loteng,” katanya. (fhr)