25.5 C
Mataram
Senin, 6 Mei 2024
BerandaBerita UtamaDuka Ibu yang Melahirkan di Tengah Jalan Dusun Meyang, Bayi Meninggal Setelah...

Duka Ibu yang Melahirkan di Tengah Jalan Dusun Meyang, Bayi Meninggal Setelah Lahir Prematur

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Seorang perempuan dilaporkan melahirkan dan melakukan persalinan di tengah jalan Dusun Meyang, Desa Buwun Mas, Sekotong. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (19/02) tersebut disebabkan sempat ramai di media sosial.

Perempuan yang diketahui berasal dari Lombok Tengah itu pun bersama bayinya kemudian dirujuk oleh pihak keluarga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya. Meski sempat mendapat perawatan, bayi yang diketahui lahir prematur itu pun dinyatakan meninggal dunia pada Senin (20/2) sekitar pukul 15.35 Wita.

Humas RSUD Praya, Taufik Akbar mengatakan pihaknya mendapat informasi terkait pasien tersebut setelah bayi dan ibunya berada di rumah sakit pada Minggu (19/2) siang. Penanganan dan pelayanan pun segera diberikan kepada pasien.

“Yang jelas kami tetap melayani. Bagaimanapun pasiennya kami tangani dengan baik,” katanya, Selasa (21/2/2023) di Praya. Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, bayi yang dilahirkan tersebut memiliki berat badan 1.800 gram.

- Advertisement -

Dokter Spesialis Anak RSUD Praya, Putu Diah Vedaswari mengatakan pihaknya menerima pasien rujukan yang sebelumnya ditangani oleh salah satu klinik di Sekotong tersebut dalam kondisi lahir prematur. Berat badan 1.800 gram sendiri disebutnya masuk dalam kategori bayi berat lahir rendah (BBLR).

“Itu dirujuk oleh klinik yang mungkin menangani pada saat awal setelah lahir di jalan, si bayi dibawa ke klinik baru dirujuk di rumah sakit,” katanya.

Dikatakan, saat pasien tersebut tiba di RSUD Praya, pihaknya sempat melakukan penanganan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta dibawa langsung ke ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit).

“Namun memang kondisinya sudah jelek ya, mungkin karena bayinya prematur dan tidak mendapatkan pelayanan persalinan yang ideal karena lahir di jalan,” jelasnya.

Dijelaskan, bayi tersebut tidak mendapat perawatan pasca kelahiran di jalan seperti pengeringan, penghangatan dan pemberian asi jika memang bayinya sehat, sehingga kondisi bayi tersebut tidak bisa diselamatkan.

“Kita sudah melakukan penanganan di NICU, kita sudah berikan oksigen, pemasangan infus dan pemberian cairan dan nutrisi, tetapi belum ada satu hari kita rawat bayinya sudah meninggal,” pungkasnya.

Untuk menghindari kelahiran prematur, pihaknya menyarankan agar calon orang tua rutin pemeriksaan ANC (Antenatal Care). Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif.

“Itu juga minimal melakukan USG untuk melihat kondisi bayinya, misalnya seperti ibu ini jika ada gejala nyeri perut dan mengeluarkan cairan harus waspa,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer