Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemda Lombok Tengah melakukan MoU dan perjanjian kerjasama dengan ruang temu generasi sehat indonesia (Rutgers Indonesia) untuk mewujudkan Loteng layak anak.
Kepala Dinas P3AP2KB Lombok Tengah, Baiq Sri Hastuti Handayani mengatakan Pemda Lombok Tengah sudah melakukan MoU dan Perjanjian Kerjasama dengan Ruang Temu Generasi Sehat Indonesia (Rutgers Indonesia) untuk implementasi program Power to Youth sejak awal tahun.
“Program ini sangat baik dalam membantu percepatan pembangunan sumber daya manusia di Lombok Tengah, khususnya anak dan perempuan,” katanya.
Pengukuhan Forum Anak Kabupaten, Forum Anak Desa dan PATBM Desa Jelantik, Labulia, Pengengat dan Tumpak yang dilakukan merupakan hasil dari proses implementasi Rutgers Indonesia di level desa bersama Pemerintah Desa.
“Tujuannya untuk mewujudkan Desa Ramah Anak dan Perempuan yang merupakan sumbangsih besar dalam mewujudkan Lombok Tengah sebagai Kabupaten Layak Anak,” jelasnya.
Pengukuhan Forum Anak Kabupaten ini merupakan momen yang berharga bagi semua. “Tidak hanya DP2P3AKB saja, akan tetapi semua lintas sektor OPD terkait di Pemerintah Lombok Tengah,” lanjut Baiq Sri.
Tujuan pengukuhan Forum Anak dan PATBM di Lombok Tengah ialah untuk mewujudkan wadah partisipasi anak, remaja, orang muda dan semua lapisan masyarakat untuk terlibat dalam proses perlindungan anak dan perempuan.
“Seperti pencegahan perkawinan anak, kehamilan tidak diinginkan dan kekerasan berbasis gender dan seksual,” lanjutnya. Selain itu juga dihajatkan untuk mewujudkan wadah gugus tugas untuk melaksanakan dan memonitoring perlindungan anak dan perempuan di Desa.
“Terkhusus pada proses-proses mewujudkan Kabupaten Layak Anak dan Desa Ramah Anak dan Perempuan,” jelasnya. Pihaknya, mengajak semua pihak berpartisipasi untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak dengan kolaborasi dan sinergitas lintas sektor.
“Semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan menjadi langkah untuk mendorong Kabupaten Lombok Tengah menjadi Kabupaten Layak Anak, bebas dari Perkawinan Anak, Kekerasan dan stunting,” tutupnya. (fhr)